Logo

Sepuluh Pengusaha Kopi Ikuti Pameran di Inggris

Reporter:

Jumat, 23 November 2018 11:46 UTC

Sepuluh Pengusaha Kopi Ikuti Pameran di Inggris

Keanekaragaman kopi Indonesia dipamerkan di Inggris untuk menembus pasar Eropa. FOTO: DOK.

JATIMNET.COM, London – Sebanyak sepuluh pemasok dan pengusaha kopi dari berbagai daerah di Indonesia menggelar promosi aneka ragam kopi yang dikemas dalam Indonesia Coffee Day yang digelar KBRI London, Inggris.

Dubes RI di London Rizal Sukma mengatakan acara Indonesia Coffee Day yang diadakan untuk pertama kalinya dalam upaya mempromosikan kopi Indonesia kepada masyarakat Inggris.

"Indonesia Coffee Day yang digelar untuk pertama kalinya dalam upaya mencari peluang pasar Inggris, dimana masyarakatnya penggemar kopi. Forum ini terlebih dahulu diawali dengan temu bisnis antara pengusaha asal Indonesia dengan pemilik kedai kopi di Inggris," terangnya, Jumat 23 November 2018.

Pertumbuhan kedai kopi di Inggris sangat besar dalam lima tahun terakhir yang terlihat dari perkembangannya hingga naik seribu persen. “Ini merupakan peluang bagi kopi Indonesia," lanjutnya.

Apalagi kopi Indonesia memiliki berbagai jenis dan cita rasa yang sangat unik, sehingga menjadikannya sebagai salah satu kopi yang paling dicari di dunia.

Dalam Indonesia Coffee Day terdapat sepuluh pemasok kopi Indonesia yang terdiri dari kopi Gayo (Aceh), kopi Malabar (Jawa Barat) dan Kopi Arabica Kintamani (Bali). Mereka datang bersama-sama untuk menawarkan sensasi dan keunikan biji kopi terbaiknya di London.

Komang Sukarsana dari Kintamani Coffee mengakui bahwa kopi Bali Arabica diproduksi dari pohon yang ditanam di dataran tinggi Kintamani 900 meter di atas permukaan laut, di lereng gunung berapi, Gunung Batur.

Kopi Kintamani sendiri mendapat bantuan dari Bank Indonesia baik dalam segi pemasaran maupun pembinaan bagi para petani kopi di Bali pada saat harga kopi jatuh di tahun 2012.

Sementara itu, Direktur Gayo Mandiri Coffee M. Amin mengatakan kopi Gayo Aceh tumbuh di daerah pegunungan di Aceh berupaya mencari peluang pasar di Inggris yang selama ini sudah dikenal di wilayah Asia.

“Peluangnya cukup bagus dan pengusaha yang hadir merupakan potensi buyers (pembeli)," ujarnya.

Sementara Manager Kopi Malabar, Tiara Dwi Rahayu mengaku beruntung bisa ikut mempromosikan kopi yang dihasilkan dari perkebunan kopi di Jawa Barat.

Kopi Malabar yang diawali oleh grup petani kopi yang tergabung dalam Rahayu Tani ini mendapat pembinaan dari Bank Indonesia dan memfasilitasi kehadiran di Indonesia Coffee Day.

Adanya kegiatan yang bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan dan Bank Indonesia itu, kopi Indonesia diharapkan dapat diterima di Eropa khususnya Inggris.

Sementara itu, Asisten Direktur Bank Indonesia di Jakarta Kartina Eka Darmawanti mengakui bahwa pihaknya berupaya membantu petani kopi di Indonesia baik dalam pembinaan maupun pemasaran.

"Tugas kami adalah dapat membantu pertumbuhan ekonomi para petani dengan cara meningkatkan produksi para petani kopi di tanah air," kata Kartina. (ant)