Logo

Sepekan Diguyur Hujan, Tujuh Titik Plengsengan Sungai Brangkal Mojokerto Ambrol

BPBD Lakukan Penutupan dengan Karung Pasir
Reporter:,Editor:

Kamis, 18 February 2021 13:00 UTC

Sepekan Diguyur Hujan, Tujuh Titik Plengsengan Sungai Brangkal Mojokerto Ambrol

AMBROL. Salah satu lokasi plengsengan Sungai Brangkal di Desa Jampirogo, Kec. Sooko, Kab. Mojokerto, yang ambrol akibat debit air sungai yang meningkat karena curah hujan tinggi. Foto: Karina Norhadini

JATIMNET.COM, Mojokerto – Selama sepekan diguyur hujan, sebanyak tujuh titik plengsengan di aliran Sungai Brangkal, Kabupaten Mojokerto, ambrol atau ambles. Lokasi plengsengan yang ambrol di antaranya di satu titkk di Desa Jampirogo dan Desa Kedungmaling, dua titik di Desa Kedungpring, dan tiga titik di Desa Sambiroto.

"Ketujuh titik plengsengan ambles ada di Kecamatan Sooko semua. Sedangkan yang meluber lebih banyak lagi," kata Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto Mochamad Zaini, Kamis, 18 Februari 2021.

Titik plengsengan yang ambles baru-baru ini terjadi pada Selasa, 16 Februari 2021, di Kelurahan Sambiroto, Kecamatan Sooko, yang melintasi Gang Sembilan sepanjang 50 meter, Gang Delapan 20 meter, dan Gang Enam hingga Gang Tujuh sejauh 50 meter.

BACA JUGA: Dua Plengsengan Sungai di Mojokerto Ambrol, Banjir Mengancam Pemukiman Warga

Sehingga, pihaknya harus segera mengambil langkah antisipasi dini untuk menutup plengsengan yang ambles menggunakan glangsing (karung), trucuk, hingga gedeg. Agar tak semakin memperparah amblesnya plengsengan, hingga menimbulkan luapan air sungai ke pemukiman penduduk.

"Harusnya Perum Jasa Tirta I yang melakukan pembenahan, hanya saja sampai saat ini belum ada respons nyata. Jadi kami segera ambil langkah darurat dengan menyediakan 6.000 glangsing sebagai penahan tujuh plengsengan yang ambles," katanya.

Sementara hingga saat ini Perum Jasa Tirta (PJT) I wilayah Mojokerto masih belum merespons konfirmasi jatimnet.com melalui pesan singkat.

Informasi yang didapat dari salah satu warga di Desa Sambiroto, plengsengan di sekitar tempat tinggalnya baru direvitalisasi Perum Jasa Tirta setahun terakhir.

BACA JUGA: Gorong-Gorong Ambles, Jalan Penghubung Dua Desa di Mojokerto Terputus

Plengsengan yang tergolong baru itu ambles setengah meter dan mengalami keretakan pada sekitar pondasinya.

"Kalau bangunan baru yang ambles ini panjangnya bisa sampai 50 meter. Padahal sebelum ambles tingginya sama dengan plengsengan yang lama ini," katanya.

Hanya saja, sejak Rabu, 10 Februari 2021 lalu hingga Senin, 15 Februari 2021, plengsengan yang berada di belakang rumah Mul, 76 tahun, warga RT 5 RW 2 Desa Sambiroto secara bertahap ambles.

"Ambrol pertama itu sekitar satu meter. Akhirnya terus kegerus air, jadi semakin besar seperti ini," ujar Mbah Mul, sapaan akrabnya.