Jumat, 08 November 2024 07:00 UTC
Foto bersama saat menerima kujungan studi banding dari Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jumat, 8 November 2024. Foto: Prokopim Pemkot Mojokerto
JATIMNET.COM, Mojokerto – Sentra IKM Batik Kota Mojokerto yang terletak di Jalan Kedungsari, Kecamatan Magersari ini selalu menerima tamu dari dalam dan luar Provinsi Jawa Timur.
Setelah menerima kunjungan dari Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh, kini Sentra IKN Maja Bharama Wastra menerima kunjungan studi banding dari Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan Kabupaten Bangkalan, Jumat, 8 November 2024.
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto Ani Wijaya mengatakan pihaknya menyambut kedatangan rombongan dari Bangkalan tersebut.
"Alhamdulillah sejak diresmikan hingga hari ini, sentra IKM batik kita kebanjiran tamu. Mulai dari Morowali Utara, Kendari, Makasar, Jembrana, Aceh, Lombok, Nganjuk dan ini nanti mau hadir dari Bengkulu Utara," kata Ani.
BACA: Pj Wali Kota Mojokerto Perintahkan ASN Gunakan Pakaian Batik pada 2 Oktober
Ia mengatakan kehadiran sentra IKM Batik memberi angin segar di Bumi Mojopahit karena di Kota Mojokerto segala sesuatunya terbatas, baik luas wilayah maupun Sumber Daya Alamnya (SDA).
"Beda dengan Kabupaten Bangkalan, Kota Mojokerto ini wilayahnya sempit, hanya tiga kecamatan, tidak punya SDA, baik gunung maupun lautan seperti daerah lain," katanya.
Ani bercerita sejarah batik Kota Mojokerto dimulai sejak tahun 1940. Saat itu para pedagang dari Tiongkok merekrut pribumi untuk diajari dan dipekerjakan membatik.
"Nenek moyang kita ini pintar, mereka tidak meminta imbalan uang, tapi minta kain dan pewarnaan untuk dibawa pulang dan dikembangkan sendiri," katanya.
Hingga kini, menurut Ani, jumlah perajin batik Kota Mojokerto terus berkembang. Sebelumnya hanya ada belasan dan kini mencapai puluhan berkat pelatihan inkubasi yang dilaksanakan Pemkot Mojokerto sejak pandemi Covid-19 lalu.
BACA: Showcase Ekonomi Kreatif, Sandiaga Pamer Sepatu Produk UMKM Mojokerto
"Perajin yang besar ada 12 orang, sementara perajin yang sedang sebanyak 18 orang, sehingga total ada 30.perajin," katanya.
Semetara itu, Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Bangkalan Qorri Yuniastuti mengaku senang bisa menimba ilmu di Sentra IKM Kota Mojokerto.
"Di sini sentra IKM-nya sudah bagus, baik secara administrasi maupun promosinya sudah cukup berkembang khususnya untuk kerjainan batik," katanya.
Qorri mengaku sengaja membawa 16 orang tenaga pengelola dan operator sentra IKM Kabupaten Bangkalan untuk studi tiru terkait manajemen pengelolaan Sentra IKM Kota Mojokerto yang sudah unggul.
"Kebetulan di Kabuaten Bangkalan ada kerajinan batik dan ada sentra IKM juga. Harapan kami, para pengelola ini dapat meniru bagaiman caranya mengelola sentra ikm dengan baik seperti Kota Mojokerto," katanya.