Logo

Sensasi Petik dan Makan Jeruk di Kebun Jeruk Tangunan Mojokerto

Reporter:,Editor:

Sabtu, 11 May 2024 05:00 UTC

Sensasi Petik dan Makan Jeruk di Kebun Jeruk Tangunan Mojokerto

Salah satu pengunjung memetik jeruk di kebun jeruk Desa Tangunan, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Sabtu siang, 11 Mei 2024. Foto: Hasan

JATIMNET.COM, Mojokerto – Menghabiskan libur panjang tak melulu harus pergi ke luar kota atau mengeluarkan uang banyak untuk berwisata ke salah satu tempat. Di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, terdapat wisata edukasi petik jeruk.

Salah satunya seperti di Desa Tangunan, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. Pengunjung bisa langsung memetik dan memakan langsung jeruk yang dipanen.

Dengan membayar tiket masuk hanya Rp10 ribu, anda bisa leluasa memetik dan makan jeruk sepuasnya di dalam kebun seluas 1 hektar tersebut. Namun, jika ingin membawanya pulang, para pengunjung diharuskan membayar hanya Rp10 ribu per kilogram.

BACA: Harga Jeruk Siem Ponorogo Anjlok, Petani Berupaya Buka Agrowisata

Salah satu wisatawan asal Sidoarjo, Rochmatul Ummah, yang datang ke petik jeruk milik Suwantah ini mengatakan terdapat sensasi tersendiri jika memetik buah dan makan secara langsung.

"Ya, ada nuansa tersendiri lah karena langsung metik dan dicoba langsung dimakan," katanya, Sabtu siang, 11 Mei 2024.

Pengunjung membawa pulang jeruk yang dipanen di kebun jeruk Desa Tangunan, Kec. Puri, Kab. Mojokerto, Sabtu, 11 Mei 2024. Foto: Hasan

Selain itu, rasa buah jeruk yang ada di tempat yang mulai buka empat tahun silam ini memiliki citarasa yang lebih segar dimakan, apalagi jika diperas menjadi minuman.

"Kalau langsung dari pohonnya itu rasanya lebih segar dan manis dan banyak airnya," katanya.

Ia yang datang bersama keluarga besarnya ini berencana memetik beberapa buah jeruk jenis madu ini untuk dikonsumsi anak dan suaminya.

"Ya, rencananya nanti dibawa pulang, dimakan di rumah sama keluarga," kata ibu satu anak ini.

BACA: Di Balik Wisata Petik Jeruk di Mojokerto, Pengunjung Bebas Memetik dan Makan Jeruk Sepuasnya

Sementara itu, pengelola kebun jeruk yang merupakan anak dari Suwantah, Hafidz Muzaki, menuturkan tanaman jeruk yang jumlahnya lebih dari 700 pohon ini berusia 8 tahun dan telah dijadikan tempat wisata sejak tiga tahun silam.

"Dimanfaatkan lagi buat wisata petik jeruk, makan jeruk sepuasnya," ujarnya.

Menurut pria yang akrab disapa Zaki ini, buah jeruk itu dipanen setahun dua kali, sehingga ia membuka lahan kebun jeruk itu hanya di bulan tertentu yang merupakan musim kemarau.

"Alhamdulillah selama tiga tahun ini banyak dari luar daerah Mojokerto, banyak yang datang ke sini," katanya.