Logo

Sejumlah Sekolah di Surabaya Mulai Uji Coba Pembalajaran Tatap Muka

Reporter:,Editor:

Jumat, 11 September 2020 05:40 UTC

Sejumlah Sekolah di Surabaya Mulai Uji Coba Pembalajaran Tatap Muka

Ilustrasi. Suasana SMKN 6 Surabaya. Foto: sekolah.data.kemdikbud.go.id

JATIMNET.COM, Surabaya - Sejumlah sekolah jenjang menengah atas dan kejuruhan di Surabaya mulai melakukan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) sejak Selasa 1 September 2020. 

Bagi sekolah, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), aktivitas ini perlu untuk memenuhi pembelajaran produktif seperti praktik. Meskipun secara zona tidak diperbolehkan. Surabaya masih masuk kategori merah. 

Kepala SMKN 6 Surabaya Bahrun memastikan, uji coba PTM ditempatnya sesuai dengan aturan. Jumlah persentase siswa dibatasi hanya 25 persen dari total keseluruhan 2.413 anak. 

"Pada ujicoba kali ini hampir sama skemanya saat ujicoba pertama kali dilakukan pada pertengahan Agustus lalu. Hal tersebut juga tidak jauh berbeda untuk siswa yang melakukan praktek keahlian. Seperti jurusan Akuntansi dan Kecantikan," ujar Bahrun, Kamis 10 September 2020.

BACA JUGA: Sekolah Tatap Muka di Gresik Tunggu Hasil Musyawarah dan Persetujuan Wali Murid

Ia mengakui, dari hasil evaluasi pembelajaran tetap bisa dilakukan dengan beberapa syarat. Misalkan untuk praktek jurusan Kecantikan, guru harus memilih materi yang aman dan tidak berkontak langsung antara siswa satu dan lainnya. 

"Seperti untuk materi tata rambut kita siapkan wig rambut. Tapi kalau materi perawatan kulit ini belum kami berikan. Jadi memang pintar-pintar guru untuk memilih agar tidak terjadi kontak dengan anak lain," tegasnya.

Pun demikian, pembelajaran tatap muka ini tidak dilakukan setiap hari oleh siswa. Mereka yang ada jadwal praktek keahlihan saja masuk, dengan jumlah dibatasi sesuai aturan. Sementara yang tidak, pembelajaran dilakukan secara daring. 

Dengan skema itu, lanjutnya, satu siswa hanya melakukan pembelajaran tatap muka dua kali dengan sistem rotasi jurusan. "Jadi setiap jurusan yang memungkinkan materinya bisa praktek, ya kita adakan praktek. Tapi harus sehat. Kalau tidak sehat ya tak usah datang," tegasnya.

BACA JUGA: Dindik Jatim Memperbanyak Jumlah Sekolah yang Dibuka

SMKN 6 Surabaya mensyaratkan siswa yang masuk sekolah harus membawa surat pernyataan sehat dan izin dari orang tua. 

Terpisah Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Heru Tjahjono mengatakan tengah melakukan evaluasi untuk pembukaan sekolah ini. Hari ini, Jumat 11 September 2020, rapat kordinasi Pemprov Jatim dengan bupati dan wali kota digelar. 

"Nanti kita evaluasi. Tentu ada hal-hal yang harus kita lakukan, tentu (pembakaran tatap muka) dengan arahan gubernur dan juga kordinasi dengan kepala dinas pendidikan," kata Heru. 

Terlepas dari itu, Heru mengakui pembelajaran tatap muka harus dilakukan dengan protokol kesehatan ketat. "Simulasinya sudah dilakukan. Tapi besok itu kita akan lakukan rapat kordinasi dengan seluruh kepala daerah di Jatim," tegasnya.