Senin, 06 December 2021 06:00 UTC
PANTAUAN BMKG. Prakirawan BMKG Banyuwangi Anjar Triyono Hadi di kantornya, Senin, 6 Desember 2021. Foto: Ahmad Suudi
JATIMNET.COM, Banyuwangi – Pada Senin, 6 Desember 2021, sebaran abu vulkanik Gunung Semeru tak terdeteksi Satelit Himawari. Sebaran abu vulkanik tersebut terakhir terlihat Minggu siang, 5 Desember 2021, dalam gambar yang tertangkap satelit tersebut.
Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi Anjar Triyono Hadi mengatakan beberapa hal bisa jadi penyebab abu vulkanik tak terdeteksi satelit.
Cuaca hujan di wilayah yang terdapat sebaran abu vulkanik bisa membuat satelit terhalang mendeteksinya.
"Mungkin di wilayah tersebut terjadi hujan sehingga tidak terdeteksi sebaran debu vulkanik Gunung Semeru," kata Anjar.
BACA JUGA: BMKG: Sebaran Abu Vulkanik Semeru Lebih Banyak ke Laut Selatan
Selain itu, cuaca berawan juga bisa menghalangi deteksi abu vulkanik oleh Satelit Himawari. Kemungkinan berikutnya, erupsi telah berkurang dan tak sebesar erupsi pertama pada Sabtu sore, 4 Desember 2021.
Dia mengatakan meskipun tak terdeteksi, diperkirakan abu vulkanik Gunung Semeru tidak mengarah ke Banyuwangi dan sekitarnya.
Sebab terakhir terdeteksi kemarin di arah barat daya gunung dan angin hari ini bergerak ke arah barat daya hingga selatan.
BACA JUGA: Gunung Semeru Erupsi, Wisata Gunung Bromo Tetap Normal
"Sedangkan untuk wilayah Banyuwangi insyaallah aman dari sebaran debu vulkanik erupsi Gunung Semeru," kata Anjar.
Hal itu juga tampak dari laporan sensor Lidar alat deteksi partikel di atmosfer yang terpasang di Bandara Banyuwangi.Sejak erupsi pertama Gunung Semeru, Lidar di Bandara Banyuwangi tidak mendeteksi adanya sebaran abu vulkanik.
