Logo

SD Ini Libur Akibat Guru Honorer Gelar Demo

Reporter:

Senin, 17 September 2018 05:27 UTC

SD Ini Libur Akibat Guru Honorer Gelar Demo

Ilustrasi guru demo. Ilustrator: Gilas Audi.

JATIMNET.COM, Garut – Guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Pepatah itu pantas disematkan kepada sejumlah guru honorer Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Garut yang demo mogok mengajar.

Sejumlah guru SDN melakukan aksi itu sebagai bentuk protes terhadap Plt Kepala Dinas Pendidikan Garut, Jajat Darajat yang menyatakan status guru honorer adalah ilegal.

Pernyataan tersebut menyulut reaksi sejumlah guru honorer untuk meninggalkan kelas. Dampaknya sejumlah sekolah terpaksa diliburkan lantaran tidak adanya guru yang mengajar.

Dikutip dari Antara, Senin 17 September 2018, banyaknya sejumlah SDN di Garut setelah sejumlah wali murid menyampaikan hal tersebut.

“Sekarang libur, kata ibu-ibu di sekolah katanya mau demo hari Senin,” kata Ningrum, salah satu orang tua siswa SD Negeri 1 Samarang, Garut.

Begitu juga dengan orang tua siswa SD Negeri lainnya, Susi mengatakan, anaknya yang sekolah di SDN 2 Tarogong sengaja diliburkan oleh gurunya karena akan ada aksi guru honorer.

Menurut dia, aksi guru tersebut telah menimbulkan kerugian bagi siswa karena tidak bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar seperti biasanya. “Tidak seharusnya siswa menjadi korban, boleh demo tapi jangan mengganggu belajar siswa,” katanya.

Sementara itu, Forum Aliansi Guru dan Karyawan (Fagar), Cecep Kurniadi membenarkan adanya aksi protes guru honorer. Para guru honorer yang mempertanyakan pernyataan Jajat Darajat yang menyinggung guru honorer.

“Sejumlah guru honorer juga meminta bupati agar mengeluarkan SK Bupati untuk guru honorer, dengan harapan memiliki kejelasan payung hukum untuk mendapatkan hak-hak guru seperti sertifikasi,” jelasnya.

Meskipun guru honorer berunjuk rasa, aktivitas di sekolah untuk memberikan pelajaran kepada siswa tetap dilaksanakan. “Kan, masih ada guru PNS yang bisa mengajar,” lanjutnya.

Sejumlah SD di Garut, seperti di Kecamatan Samarang tampak sepi, dan hanya terlihat beberapa siswa yang beraktivitas bermain di lapangan sekolah. Selain di Samarang, beberapa sekolah di Garut lainnya tidak terlihat aktivitas siswa seperti biasanya.