Jumat, 01 February 2019 12:14 UTC
TURUN TANGAN. Dinkes Kabupaten Probolinggo bersama TNI melakukan pengasapan sebagai salah satu upaya untuk membasmi nyamuk aedes aegypti. Foto: Zulkifli.
JATIMNET.COM, Probolinggo – Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo mencatat terdapat 88 warga yang terkena penyakit demam berdarah (DBD) sepanjang Januari 2019.
Satu penderita DBD asal Kecamatan Gending diketahui meninggal dunia. Intensitas hujan yang cukup tinggi menjadi salah satu faktor cepatnya perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.
Informasi itu disampaikan Kasi Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Dewi Veronica. Dia menjelaskan dalam dua hari terakhir ini, sudah ada laporan adanya tambahan penderita DBD yang berasal dari Kecamatan Kuripan.
BACA JUGA: Sepekan, 81 Rumah Di Probolinggo Rusak Diterjang Angin Kencang
“Titik penyebaran penyakit demam berdarah tertinggi berada di Kecamatan Maron yakni sekitar 12 titik,” katanya Jumat 1 Februari 2019.
Peningkatan jumlah penderita DBD saat ini lantaran sudah masuk siklus tiga tahunan. Di mana di tahun 2016 tercatat ada sekitar 400 kasus, di tahun 2017 ada 250 kasus dan tahun 2018 terdapat 80 kasus.
Namun demikian, dr Dewi Veronica menyampaikan untuk data kasus DBD di tahun 2018 masih belum pasti. Sebab hasil laporan sejauh ini diambil dari sejumlah puskesmas setempat.
“Kalau dibandingkan dengan data 2018 yang kita punya, masih belum bisa ditentukan peningkatannya lebih besar atau tidak. Karena laporannya belum masuk semua,” tambahnya.
BACA JUGA: Puluhan Rumah Di Pesisir Probolinggo Dihajar Puting Beliung
Lebih lanjut dr Dewi Veronica menyampaikan, bahwa Dinkes Kabupaten Probolinggo telah melakukan fogging (pengasapan) di 21 titik wilayah kabupaten setempat.
Dari 21 titik tersebut beberapa diantaranya meliputi Kecamatan Paiton, Maron, Kotaanyar, Besuk, Kuripan, Gending dan Krejengan.
Sementara Dewi menyebut jika upaya fogging tersebut bukanlah satu-satunya cara untuk memberantas tumbuh kembang nyamuk Aedes Aegypti. Dia mengimbau masyarakat agar melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
“Untuk pencegahan itu, sesuai instruksi bupati Dinkes sudah gencarkan PSN massal mas, dimana kita koordinasikan juga dengan koramil-koramil setempat,” jelasnya.
