Selasa, 21 September 2021 10:00 UTC
Bupati Gresik terjun langsung ke Petani saat meelangsungkan program "Sapa Petani". Foto: Humas Pemkab Gresik
JATIMNET.COM, Gresik - Melalui Dinas Pertanian, Pemerintah Kabupaten Gresik melakukan koordinasi dan kerja sama bersama stakeholder meningkatkan produktivitas tanaman pangan. Kabupaten Gresik sendiri baru saja menerima penghargaan bidang pertanian tahun 2021, kategori peningkatan produktivitas provinsi dan kabupaten tertinggi tahun 2019/2020.
Kali ini Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani melangsungkan programnya dengan tagline "Sapa Petani" yang secara perdana dilakukan di Desa Setro, Kecamatan Menganti, Gresik. Dimaksudkan selain untuk memberikan penyuluhan kepada petani, juga diadakan sebagai sarana silaturahmi Pemda kepada masyarakat kelompok tani yang ada di desa - desa tiap kecamatan.
Kegiatan perdana ini mengangkat topik pengendalian hama tikus, karena wabah hama ini sangat berpengaruh terhadap produktivitas tanaman pangan dan metode pengendalian hama yang efektif.
Metode preventif untuk hama Tikus yang ada di lahan pertanian, diantaranya dengan larutan urea, pemasangan umpan beracun, pengasapan dengan belerang, pengendalian dengan pertalite/pertamax, fermentasi urin sapi dan pemanfaatan Burung Hantu.
Baca Juga: Sawahnya Terdampak, Petani di Gresik Unjuk Rasa Jalan Kaki
"Kunjungan kami kali ini dalam rangka untuk mengetahui apa masalah pertanian di Gresik. Oleh karena itu, saya mengajak dari rekan rekan Petrokimia sebagai distributor pupuk dan bank BNI," katanya, Selasa 21 September 2021.
Beberapa masalah yang disampaikan para petani diantaranya harga jual komoditi ketika panen, masalah lahan ketersediaan pupuk, hingga infrastruktur. "Kita petakan, daerah A ini tanahnya subur. Jadi jangan dipakai untuk pengembangan industrialisasi atau pemukiman. Sehingga jangan sampai industrialisasi menggerus lahan pertanian," tukas Bupati.
Pria akrab disapa Gus Yani berkeinginan agar terbentuk ekosistem yang baik dari hulu ke hilir, terkoneksi dengan baik sehingga akan menguntungkan semua pihak. Sebagai tindak lanjut, Desa Setro direncanakan akan menjadi pilot project dibidang pertanian, secara keseluruhan, pihaknya sudah menangkap apa permasalahan petani di Setro.
"Kedepan kita akan mencoba membuat satu ekosistem pertanian, mulai dari pendampingan waktu tanam hingga waktu panen. Nanti akan disiapkan, yang beli siapa, yang menyediakan pupuk siapa, dananya dari bank," tutup Gus Yani.
