Senin, 10 December 2018 12:25 UTC
Ilustrasi RPH.
JATIMNET.COM, Surabaya - DPRD Surabaya meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya segera memikirkan keberadaan rumah potong unggas pasca adanya relokasi pedagang di Pasar Keputran. Rencana awal yang ditempatkan di Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PD RPH) dinilai membutuhkan suntikan modal cukup besar.
Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, Acmad Zakaria mengatakan, saat hearing diketahui bahwa PD RPH tidak cukup uang membangun rumah potong unggas. Untuk memasukkan pemotongan unggas dibutuhkan suntikan dana Rp 5 milliar. Butuh prasarana tambahan guna mengakomodir penyembelihan unggas.
“PD RPH waktu itu (hearing) menyatakan tidak ada uang. Satu-satunya cara harus lewat penyertaan modal,” ujar Zakaria saat ditemui di Gedung DPRD Surabaya, Senin 10 Desember 2018.
BACA JUGA: Potong Sapi Bunting, Rumah Potong Hewan Ilegal Digerebek Polisi
Menurut Zakaria, kalau menunggu penyertaan modal harus melewati skema yang rumit. Perlu ada pembahasan peraturan daerah baru tentang plafon anggaran untuk PD RPH. Syarat tersebut mutlak dilakukan jika ingin melakukan penyertaan modal.
Cara yang memungkinkan, masih menurut Zakaria adalah memasukkan anggaran kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dan itu harus diusulkan. Karena selain badan usaha atau swasta, kewenangan pengelolaan tempat pemotongan hewan ada di pemerintah daerah. “Poin pentingnya adalah pemotongan hewan tidak boleh di pasar tradisional,” ungkapnya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan pembangunan rumah potong unggas segera dilakukan. mengenai tempatnya, disebutkannya masih dalam tahap pencarian tempat yang tepat. “Harus dipisahkan. Tidak bisa unggas, sapi, kambing, babi, tidak boleh lagi di dalam pasar,” kata Risma di ruang kerjanya.
Kekhawatiran wali kota kelahiran Kediri itu atas tidak dijadikan satu tempat penyembelihan dengan pasar cukup beralasan. Sebab, kalau disatukan bisa memiliki risiko cukup besar. “Kalau ada satu kena penyakit flu burung, kita habis nanti,” tuturnya.
Risma menyebutkan, rencana pembangunan rumah potong unggas ini segera direalisasikan tahun depan. “Tapi jangan tanya tempat, ini masih saya carikan,” tandas Risma.