
Reporter
Khoirotul LathifiyahKamis, 11 Juli 2019 - 10:57
Editor
Hari Santoso
BARU SEMBUH: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang baru saja sakit saat diwawawancarai usai Paripurna di DPRD Kota Surabaya. Foto: Lathifiyah.
JATIMNET.COM, Surabaya - Wali Kota Surabaya enggan memberikan komentar terjadinya kisruh kepengurusan PDI Perjuangan terkait penunjukan Adi Sutarwijono sebagai ketua DPC. Pasalnya, sejumlah pengurus di tingkat PAC cenderung mendukung sosok Whisnu Sakti Buana sebagai pemegang kendali partai di Kota Surabaya.
“Aku ora ngerti opo-opo, aku lara e (Saya tidak tahu apa-apa, saya sakit),” kata Risma usai menghadiri sidang paripurna bersama DPRD Kota Surabaya, Kamis 11 Juli 2019.
Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini enggan menanggapi permasalahan yang terjadi pada partainya. Dengan alasan usai sakit, ia terkesan menghindar kalau ditanya soal DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya.
BACA JUGA: PDI Perjuangan Surabaya Desak DPP Pertimbangkan Whisnu Maju Pilwali
Sambil berlalu meninggalkan gedung DPRD Surabaya ia menegaskan, dirinya tidak tahu permasalahan yang ada.
“Aku ora eroh opo-opo, ora eroh blass (Saya tidak tahu apa-apa, saya tidak mengerti sama sekali),” kata dia.
Perlu diketahui, pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono ditunjuk DPP PDI Perjuangan menjadi ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya selama lima tahun ke depan. Adi menggantikan Whisnu Sakti Buana yang telah memimpin DPC PDI Perjuangan Surabaya selama dua periode kepemimpinan sebelumnya.
BACA JUGA: Whisnu Layak sebagai Ketua DPC PDI P Surabaya
Penunjukan Adi Sutarwijono tersebut berdasarkan Surat Keputusan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri yang dibacakan dalam Konferensi Cabang (Konfercab) DPC PDI Perjuangan Surabaya, Minggu 7 Juli 2019.
Megawati menugaskan dua ketua DPP, yaitu Nusyirwan Soejono dan Ribka Tjiptaning, untuk menyampaikan keputusan DPP yang ditandatangani Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.
Keputusan ini pun memantik protes sejumlah perwakilan pengurus PAC PDI Perjuangan hingga terjadi kekisruhan kepengurusan di Kota Surabaya.
CATATAN: Isi berita telah dirubah dari sebelumnya.