Sabtu, 30 August 2025 06:00 UTC
PAWAI BUDAYA. Bupati Probolinggo Mohammad Haris Mengikuti Pawai Budaya SAE 2025, Sabtu, 30 Agustus 2025. Foto: Zulafif
JATIMNET.COM, Probolinggo – Jalan penghubung Desa Alassumur Kulon hingga Kandangjati Wetan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, berubah menjadi lautan manusia, Sabtu, 30 Agustus 2025.
Ribuan warga dari berbagai penjuru tampak berjubel di sepanjang jalan untuk menyaksikan kemeriahan Pawai Budaya Probolinggo SAE 2025, salah satu agenda yang dinanti di momen bulan kemerdekaan.
Sejak pagi, suasana riuh penuh warna sudah terasa. Warga dengan antusias menunggu barisan peserta pawai yang menampilkan ragam busana adat, kesenian, hingga atraksi teatrikal.
Bendera dan umbul-umbul warna-warni turut menghiasi sisi jalan, semakin mempertegas atmosfer perayaan budaya yang kental.
BACA: Pemkab Probolinggo Anggarkan Rp1,47 Triliun untuk Perbaikan 905 Km Jalan
Acara ini diikuti seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo dan melibatkan partisipasi aktif sejumlah sanggar seni lokal.
Mereka unjuk kebolehan melalui penampilan tarian tradisional, musik etnik, hingga pertunjukan yang mengangkat kisah-kisah rakyat Nusantara.
Masyarakat tampak tak henti-hentinya memberikan tepuk tangan meriah setiap kali rombongan peserta melintas di hadapan mereka.

Bupati Probolinggo Mohammad Haris melepas Pawai Budaya SAE 2025, Sabtu, 30 Agustus 2025. Foto: Zulafif
Salah seorang warga, Fajriah, mengaku terhibur dengan pawai budaya tersebut. Ia berharap bisa terus digelar setiap tahun, karena juga bisa menjadi penyemangat cinta NKRI.
"Sangat terhibur sekali, semoga tahun depan bisa semakin kreatif acaranya dan pesertanya barvariatif," katanya.
BACA: Gus Haris Tekankan Kolaborasi OPD untuk Pembangunan Kabupaten Probolinggo
Sementara itu, Bupati Probolinggo Mohammad Haris mengatakan rasa bangga dan apresiasinya terhadap partisipasi seluruh elemen masyarakat yang telah menyukseskan kegiatan tersebut.
Menurutnya, Pawai Budaya Probolinggo SAE bukan hanya sekadar tontonan. Di balik itu, ada pesan penting tentang kecintaan akan adat dan budaya bangsa, serta arti kemerdekaan.
"Bagaimana kita merawat, melestarikan, sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap budaya sendiri,” kata bupati yang akrab disapa Gus Haris tersebut
Gus Haris menambahkan semangat kebersamaan yang terpancar dari kegiatan tersebut, merupakan aset berharga bagi masyarakat Probolinggo.
“Budaya bukan hanya tentang mengenang masa lalu, melainkan juga fondasi untuk membangun masa depan yang lebih baik," katanya.
Ia berharap para generasi muda tumbuh dengan rasa bangga terhadap identitas daerahnya dan semakin memperkuat solidaritas antarwarga.