Rabu, 14 August 2019 09:39 UTC
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Foto: Baehaqi.
JATIMNET.COM, Surabaya – Sekretaris Partai Demokrat Jawa Timur, Renville Antonio mengatakan, nama Khofifah dan Emil berpeluang memimpin Partai Demokrat Jawa Timur.
"Ya, kalau dulu ketua DPD seorang gubernur, yang kedua tidak beda jauh, paling tidak punya jabatan publik yang signifikan," kata Renville, Senin 12 Agustus 2019.
Politisi Partai Demokrat itu mengaku gubernur menjadi simbol ketua DPD akan menjadi bagian dari simbol partai di daerah. Apalagi Khofifah yang diusung oleh Partai Demokrat dan sekarang tidak berpartai. Namun kalaupun tidak ingin masuk ke partai, dirinya membuka lebar wakilnya yakni Emil Elistianto Dardak mencalonkan diri sebagai ketua DPD.
"Melihat banyak figur seperti gubernur dan wagub yang kami usung tidak berpartai, jadi tidak ada salahnya kami berharap salah satu dari beliau bergabung di Demokrat," kata Renville.
BACA JUGA: Pakde Karwo Resmi Mundur dari Ketua DPD Demokrat Jatim
Sementara Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak ditemui usai upacara peringatan Hari Pramuka di Gedung Negara Grahadi, Khofifah mengaku ingin menjaga keseimbangan di pemerintahan. Menata semua elemen berada pada jarak sama, termasuk partai politik pengusung di Jatim.
"Saya menyampaikan terima kasih. Tetapi saya ingin menjadi bagian dari seluruh elemen strategis di Jatim. Saya sebaiknya menjaga equidistant, menjaga jarak yang sama dengan seluruh elemen strategis," ujar Khofifah, Rabu 14 Agustus 2019.
Menurutnya, masih banyak kader Partai Demokrat yang lebih pantas untuk muncul memimpin. Masih banyak kader yang memiliki keunggulan kompetitif melanjutkan kepemimpinan Pakde Karwo, sapaan erat Soekarwo.
Dikonfirmasi tentang sang wakil yang juga disebut-sebut layak memimpin Partai Demokrat, gubernur kelahiran Surabaya itu menyerahkan kepada Emil. Ia mempersilahkan.
BACA JUGA: Emil Dardak Lebih Pantas Gantikan Soekarwo Pimpin Demokrat Jatim
"Itu hak demokrasi. Saya akan ikuti afiliasi politik dan hak demokrasi siapapun ya tentu kita adanya. Saya memilih equidistant tentunya hak demokrasi, jadi memilih untuk masuk hak demokrasi juga," urai Khofifah.
Terpisah ditemui di Gedung DPRD Jawa Timur, Emil mengaku belum tahu perihal namanya muncul sebagai salah satu kandidat menggantikan Pakde Karwo di Partai Demokrat. "Saya tidak tahu. Belum ada komunikasi," kata Emil.
Mantan Bupati Trenggalek itu mengaku saat ini masih ingin fokus menjalankan pemerintahan. Menjaga amanah dari partai koalisi, termasuk Partai Demokrat. Dirinya ingin menjalankan roda pemerintahan sebaiknya.
"Kami bersinergi dengan seluruh elemen koalisi termasuk keluarga besar Partai Demokrat, bagaimana apa yang menjadi aspirasi, salah satunya Pak Susilo Bambang Yudhoyono saat kampanye beliau punya harapan sebagai putra asli Jatim," bebernya.