Logo

Rencana Isolasi Pasien Covid OTG di Hotel Batal

Reporter:,Editor:

Kamis, 31 December 2020 06:20 UTC

Rencana Isolasi Pasien Covid OTG di Hotel Batal

Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Jember, Mat Satuki. Foto: Faizin/Dokumen

JATIMNET.COM, Jember – Rencana Pemkab Jember untuk menyewa hotel sebagai lokasi karantina batal. Sebab, tidak ada satupun manajemen hotel di Jember yang bersedia dijadikan lokasi karantina bagi pasien isolasi terkait Covid-19. 

Hal itu dikonfirmasi oleh Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Jember, Mat Satuki. “Iya batal, karena tidak ada hotel yang sanggup untuk disewa menjadi lokasi karantina,” tutur Satuki saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada Kamis 31 Desember 2020.

Sebenarnya, Pemkab Jember sudang mengalokasikan anggaran yang mencukup untuk menyewa beberapa hotel. Perjanjian kerjasama juga sudah disiapkan untuk membooking seluruh kamar hotel yang akan dijadikan tempat lokasi.

“Kemarin itu kita sudah berkomunikasi dengan salah satu manajemen hotel yang ada di Kecamatan Kaliwates  (kawasan kota Jember). Tetapi terjadi perbedaan pendapat diantara lima pemilik saham hotel tersebut. Sebagian ada yang setuju, sebagian ada yang menolak. Akhirnya ya batal,” papar pria yang juga menjabat sebagai Kepala BPBD Jember.

BACA JUGA: Cegah Penyebaran Covid-19, PMI Semprot Disinfektan di Tempat Wisata dan Layanan Publik

Dari lima pemilik saham hotel tersebut, hanya satu pihak saja yang setuju untuk disewa oleh pemkab. Padahal, sebelumnya pemkab sudah melakukan survei, perencanaan dan tercapai kesepakatan harga dengan hotel tersebut.

Karena gagal menyewa hotel, Satgas Covid-19 Jember akhirnya memberlakukan kebijakan awal. Yakni untuk pasien dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG) dipersilakan untuk menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing. 

Mereka yang bisa menjalani isoman di rumah, sebelumnya harus sudah menjalani perawatan dan menunjukkan gejala sehat. Adapun yang masih tahap awal, isolasi dilakukan di Jember Sport Garden (JSG) yang sempat menjadi tempat isolasi pasien OTG saat awal pandemi.

“Tetapi yang isolasi mandiri di rumah, tetap mendapat pengawasan dari puskesmas setempat,” lanjut Satuki.

BACA JUGA: Zona Merah, Wisata di Banyuwangi Terapkan Prokes Ketat

Wacana untuk menempatkan pasien OTG untuk menjalani isolasi di hotel, dilontarkan pertama kali saat jabatan bupati dipegang oleh Plt Bupati Jember, Abdul Muqit Arief. Pertimbangannya, karena saat itu penambahan kasus harian Covid-19 di Jember terus melonjak, melebihi angka 50 orang setiap harinya. 

Saat itu, beberapa rumah sakit di Jember sudah mulai kewalahan dan hampir over kapasitas untuk menampung pasien covid-19 yang memiliki gejala sakit.

Di sisi lain, pasien yang diperbolehkan isolasi mandiri di rumah, saat itu diindikasikan tidak menjalankan protokol kesehatan (prokes) dengan tertib. Karena mereka kerap keluar rumah tanpa disiplin protokol kesehatan.

Secara umum, Satgas Covid-19 Jember kembali mengajak masyarakat untuk lebih disiplin menjalankan protokol kesehatan. “Kesadaran masyarakat untuk memetuhi protokol masih rendah. Masih banyak yang berkerumun tanpa menjaga jarak dan memakai masker. Kami tidak menyalahkan masyarakat. Tetapi mari kita sama-sama menjaga diri kita sendiri dan orang yang kita cintai di sekitar dengan menjalankan prokes,” pungkas Satuki.