Logo

Remaja dari Empat Kecamatan Perang Sarung di Banyuwangi, Polisi Amankan Empat Remaja

Reporter:,Editor:

Kamis, 06 March 2025 03:20 UTC

Remaja dari Empat Kecamatan Perang Sarung di Banyuwangi, Polisi Amankan Empat Remaja

Imbauan larangan perang sarung dan ancaman pidananya. Sumber: Mabes Polri

JATIMNET.COM, Banyuwangi – Aksi perang sarung antarkelompok remaja nyaris berujung ricuh di Desa Sembulung, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi. Tawuran tersebut melibatkan puluhan remaja dari empat kecamatan, yakni Tegaldlimo, Cluring, Purwoharjo, dan Bangorejo.

Kapolsek Cluring Iptu Arwana mengungkapkan pihaknya telah mengantisipasi kejadian ini setelah menerima informasi dari media sosial mengenai rencana perang sarung tersebut.

“Kami sudah mengetahui rencana tawuran ini dari pesan yang beredar di media sosial. Tim patroli langsung bersiaga di lokasi untuk mencegah bentrokan lebih lanjut,” ujar Arwana, Kamis, 6 Maret 2025.

BACA: Perang Sarung, Belasan Remaja di Kota Mojokerto Diamankan Polisi

Saat aksi berlangsung, polisi segera membubarkan tawuran dan berhasil mengamankan empat remaja yang tertinggal di lokasi. Keempatnya masih berstatus pelajar SMP dan SMA.

“Empat orang tersangka kami amankan dan kami mintai keterangan terkait kejadian tersebut,” katanya.
Selain itu, petugas juga menyita sejumlah barang bukti berupa enam unit ponsel, tiga sarung, dan tiga unit sepeda motor.

Polisi kemudian membawa para pelaku ke Mapolsek Cluring untuk didata dan dibina.

BACA: Mengandung Formalin, Makanan Ini Ditarik dari Pasar Takjil Ramadan di Banyuwangi

“Kami memberikan pembinaan kepada para remaja yang terlibat dan memanggil orang tua mereka agar ada efek jera,” katanya.
Aksi perang sarung ini sempat meresahkan warga, terutama di bulan suci Ramadan. Polisi mengimbau para orang tua agar lebih mengawasi aktivitas anak-anak mereka guna mencegah kejadian serupa terulang.

“Kami mengimbau dan berharap kepada masyarakat untuk tetap mengawasi anak- anaknya di rumah, agar tidak ikut dalam kegiatan yang negative seperti aksi perang sarung ini di bulan Ramadan. Karena hal ini sangat membahayakan jiwa dan meresahkan warga,” ujarnya.