Selasa, 04 March 2025 06:00 UTC
Pasar Takjil Ramadan di Pantai Marina Boom, Banyuwangi. Foto: Pemkab Banyuwangi
JATIMNET.COM, Banyuwangi – Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengambil tindakan tegas dengan menarik produk makanan tertentu dari Pasar Takjil Ramadan yang berada di Pantai Marina Boom. Langkah ini diambil setelah hasil dari pemeriksaan sampel makanan telah keluar.
Plt Kepala Dinkes Banyuwangi Amir Hidayat mengatakan setelah dilakukan pemeriksaan makanan pada Sabtu, 1 Maret 2025, oleh tim yang terdiri dari personel Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) hingga Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), pihaknya menemukan bahwa sejumlah sampel makanan yang diambil positif mengandung bahan berbahaya.
“Dari 14 sampel makanan yang kami bawa dari Pasar Takjil Pantai Marina Boom, dua di antaranya mengandung pengawet formalin,” katanya, Selasa, 4 Maret 2025.
Amir mengungkapkan dua makanan dengan kandungan formalin tersebut, di antaranya jajanan kering berupa produk keripik dan olahan ikan teri. Melihat hasil tersebut, pihaknya langsung menarik peredaran produk agar tidak berbahaya bagi konsumen.
BACA: Festival Ngerandu Buko, Gerakkan Ekonomi UMKM Banyuwangi di Ramadan
“Produk langsung ditarik dan tidak boleh diperjualbelikan,” katanya.
Amir mengatakan pengecekan makanan di pasar takjil tersebut dilakukan untuk mengetahui kandungan berbahaya yang tidak boleh sampai dikonsumsi manusia.
Terlebih kandungan ini sering disalahgunakan dengan dimasukkan ke dalam produk makanan.
Ada empat kandungan bahan berbahaya yang diperiksa dalam makanan itu, yaitu pengawet dengan menggunakan formalin, pengenyal dengan menggunakan boraks, dan pewarna buatan yang berbahaya yaitu rhodamin B dan methanil yellow.
“Dari 14 sampel makanan yang dibawa, hasil uji lab menunjukkan negatif boraks, rhodamin B, dan methanil yellow,” ujar Amir.
“Karena produk dengan kandungan formalin telah ditarik, artinya semua makanan di pasar takjil yang berada di Pantai Marina Boom semuanya aman dan layak konsumsi,” katanya.
BACA: Festival Ngerandu Buko, Bupati Ipuk Minta Pembeli dan Penjual Diet Kantong Plastik
Sejak temuan tersebut, Dinkes Banyuwangi telah menelusuri penjual yang menjajakan produk yang mengandung formalin itu dan ditemukan penjual tersebut hanya menjualkan produk dan bukan sebagai produsen.
Pihaknya juga sedang menelusuri produsen jajanan tersebut dan asal bahan bakunya. Sebab, bisa jadi bahan baku makanan yang dibeli produsen sudah mengandung formalin sejak awal.
“Ini yang sedang kita telusuri, karena harapannya produsen juga bisa berhati-hati supaya bahan bakunya tidak mengandung kandungan berbahaya,” ucap Amir.
Dinkes akan terus melakukan pemeriksaan makanan secara bergilir ke sejumlah pasar takjil di Banyuwangi. Agar masyarakat bisa tenang menikmati kudapan menarik, sehat, higienis, dan terbebas zat berbahaya.
“Mudah-mudahan sampai akhir Ramadan tidak ada makanan yang mengandung bahan kimia yang berbahaya untuk dikonsumsi,” kata Amir.