Senin, 24 September 2018 12:23 UTC
Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., Mt., Ak., CM didampingi Dekan FISIP Falih Suaedi memukul gong tanda dibukanya Kongres Himapol Indonesia ke-4. Foto: Nani Mashita
JATIMNET.COM, Surabaya – Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., Mt., Ak., CM meminta agar mahasiswa tidak ikut menciptakan dan menyebarkan kabar hoaks alias kabar bohong.
Menurutnya, di tahun politik seperti ini apa yang dilakukan mahasiswa sangat diperhatikan oleh masyarakat. Alasannya, mahasiswa jadi role model dalam berdemokrasi.
“Jadi mahasiswa tidak boleh ikut-ikutan menyebarkan bahkan menciptakan berita fitnah atau hoaks. Nantinya jadi berita sampah, dan Indonesia bisa jadi negara sampah,” ujar Nasih saat membuka Kongres HIMAPOL Indonesia ke-4 di Gedung Rektorat Unair, Senin 24 September 2018.
Menurutnya, tantangan pemilu saat ini adalah membanjirnya informasi yang diterima masyarakat. Sehingga masyarakat diminta cerdas untuk bisa menentukan mana informasi yang benar dan mana yang bohong.
“Kalau tidak cerdas memilah informasi hoaks maka pilihannya salah, keputusannya juga salah,” katanya.
Dia mengingatkan mahasiswa di masa depan akan menjadi aktor politik, baik sebagai penyelenggara KPU, calon legislatif, atau pengawas pemilu. Sehingga mahasiswa sejak dini perlu menerapkan cara berdemokrasi yang baik.
“Jadi mahasiswa sekarang, 5-10 tahun yang akan datang menentukan politik di Indonesia. Pemilu kita ditentukan oleh mahasiswa, salah syang saat ini ikut berkongres,” ungkapnya.
Kongres Himpunan Mahasiswa Politik (HIMAPOL) Indonesia ini diselenggarakan 23-30 September 2018. Total delegasi ada sebanyak 130 orang dari 34 universitas di Indonesia.