Logo

Rekom PDIP Diperebutkan 130 Orang di Pilkada Jatim 2020

Reporter:,Editor:

Rabu, 18 September 2019 11:37 UTC

Rekom PDIP Diperebutkan 130 Orang di Pilkada Jatim 2020

Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Kusnadi memberikan keterangan pers. Foto: Baehaqi.

JATIMNET.COM, Surabaya - Peminat pendaftaran bakal calon kepala daerah di PDI Perjuangan terbilang cukup banyak. Di Jawa Timur saja dari 19 kabupaten/kota yang menggelar Pilkada 2020, peminatnya mencapai 130 orang. Surabaya menjadi daerah terbanyak dengan total 18 orang. Lainnya rata-rata lima orang.

Mereka yang mendaftar ke PDI Perjuangan lantas harus melewati sejumlah rangkaian tes. Tahap awal, Rabu 18 September 2019, DPD PDI Perjuangan Jawa Timur menggelar fit and proper test.

Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Kusnadi mengatakan, fit and proper test dilakukan dalam dua tahap. Hari pertama sebanyak 61 orang dan yang hadir hanya 53 orang. Hari kedua fit and proper test dijadwalkan akan diikuti 65 orang.

"Ini bukan ujian, akan tetapi kami mau mendalami kesiapan dan kesungguhan para calon kepala daerah maupun wakil kepala daerah yang akan berangkat dari PDI Perjuangan," ujar Kusnadi, Rabu 18 September 2019.

BACA JUGA: Maju Pilwali 2020, Dyah Katarina Siap Mundur dari DPRD Surabaya

Politisi yang menjabat sebagai Ketua DPRD Jawa Timur itu menolak dikatakan bahwa tes yang dilakukan DPD berpengaruh menyeleksi bakal calon. "Kami juga punya kewajiban untuk memberikan catatan-catatan pada mereka," katanya.

DPP PDI Perjuangan lah yang memiliki wewenang menilai dan memutuskan. DPD hanya memberikan pengantar hasil fit and proper test.

Berkas dikirim ke DPP tersebut menjadi bekal pendalaman menuju rekom partai berlambang kepala banteng tersebut. Dari situ akan dipanggil para bakal calon yang telah mendaftar oleh pimpinan pusat partai.

"DPP akan mendalami lagi dan akan mengundang lagi. Tapi tentunya DPP punya kewenangan untuk apakah semua ataukah hanya yang dianggap DPP dalam arti yang subjektif, bisa, dan layak," urainya.

Peserta fit and proper test. Foto: Baehaqi.

Dari situ nanti bakal dijaring mana yang dianggap memiliki probabilitas menang. Tidak harus kader internal, bisa saja masyarakat umum asalkan survei bagus, kemungkinan rekomendasi PDI Perjuangan turun.

Lalu bagaimana jika probilitas bagus dan berniat maju dari PDI Perjuangan tapi tidak mendaftar? "Mungkin saja, tidak ada yang tidak mungkin. Jadi itu adalah kewenangan DPP PDI Perjuangan, semua nanti punya pertimbangan sendiri dalam hal ini. Kami yang hanya mengikuti proses," terangnya.

Kusnadi menargetkan, dari 19 kabupaten/kota yang ikut Pilkada 2020, sebanyak 13 kabupaten/kota dimenangkan PDI Perjuangan. "Tidak usah terlalu banyak, 13 saja lah," tandas Kusnadi.