Logo

Rawan Ricuh, Polisi Larang Jak Mania Datang di Final Piala Gubernur Jatim

Reporter:,Editor:

Rabu, 19 February 2020 12:55 UTC

Rawan Ricuh, Polisi Larang Jak Mania Datang di Final Piala Gubernur Jatim

RICUH. Suporter Persebaya, Bonek, turun ke lapangan setelah timnya kalah dari PSS Sleman, 29 Oktober 2019. Foto: Baehaqi Almutoif

JATIMNET.COM, Surabaya – Untuk mencegah potensi kericuhan, aparat kepolisian melarang suporter Persija, Jak Mania, datang di laga final Piala Gubernur Jatim melawan Persebaya di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Kamis, 20 Februari 2020.

 

Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan pihaknya telah berkordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk mendeteksi Jak Mania yang memaksa datang ke Sidoarjo.

 

“Kita sudah koordinasi dengan pihak Polda Metro Jaya untuk melarang (keberangkatan Jak Mania)," kata Luki, Rabu, 19 Februari 2020.

 

BACA JUGA: Ribuan Personel Amankan Pertandingan Persebaya Melawan Arema FC

 

Jika ternyata ada suporter Jak Mania yang memaksa datang ke Jawa Timur, petugas akan mengarahkan ke kota lain di luar lokasi laga final. Rencananya mereka akan diarahkan ke Kota Malang.

 

Larangan bagi Jak Mania itu menurut Luki karena alasan keamanan dan melihat rekam jejak konflik antara Jak Mania dan suporter Persebaya, Bonek.

 

"Kita melihat bahwa antara (suporter) Persebaya dan Persija ini punya sejarah. Jadi kita sepakat bahwa untuk suporter dari Persija tidak akan ikut hadir di stadion," katanya. 

 

Sementara suporter Persebaya, Bonek, tetap diperkenankan datang ke Stadion Gelora Delta Sidoarjo dengan sejumlah catatan. Ia meminta suporter klub berjuluk Bajul Ijo itu untuk menjaga keamanan dan ketertiban. 

 

"Untuk suporter Bonek boleh nonton dengan catatan harus tertib, menjaga keamanan, dan kami akan menyiapkan personel untuk penjagaan," ujarnya. 

 

Luki berharap kedua kubu suporter menjunjung tinggi sportivitas dan menerima apapun hasil pertandingan besok.

 

"Kami berharap siapapun pemenangnya tetap bisa menjaga situasi kondusif di Jawa Timur," katanya. 

 

BACA JUGA: Khofifah: Kami Prihatin dan Menyampaikan Permohonan Maaf

 

Terkait pelarangan bagi Jak Mania, Sekretaris PSSI Jatim Amir Burhannudin mengatakan keputusan itu diterapkan sesuai dengan aturan yang biasa diterapkan di Liga Indonesia. Jika laga digelar di homebase klub yang memiliki rivalitas tinggi dan berpotensi bentrok, maka suporter lawan tak diperkenankan hadir.

 

Meski laga final tak digelar di homebase Persebaya, Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), pelaksana turnamen tetap menganggap Stadion Gelora Delta Sidoarjo hanya stadion pengganti saja dan sangat dekat dengan Surabaya. 

 

“Seperti kesepakatan di liga, bahwa apabila pertandingan digelar di homebase Persebaya, maka (Jak Mania) diharapkan untuk tidak datang ke stadion. Kami memfasilitasi siaran langsung dan silakan dinikmati siaran tersebut," kata Amir.