Jumat, 11 June 2021 08:20 UTC
Warga yang menggeruduk RSUD Kalisat karena protes kepala dusunnya meninggal ditetapkan karena covid-19, Jumat 11 Juni 2021.
JATIMNET.COM, Jember - Ratusan warga Dusun Suren Lombung, Desa Suren, Kecamatan Ledokombo, menggeruduk Rumah Sakit Daerah (RSD) Kalisat. Para warga dan keluarga tidak menerima keputusan rumah sakit, yang memvonis positif Covid-19 terhadap pasien yang ternyata kepala dusun tersebut.
Menurut warga, jenazah yang akan dijemput paksa tidak karena Covid-19. Namun karena habis jatuh dari kamar mandi. "Itu yang meninggal kata saudaranya, habis jatuh dari kamar mandi, karena tidak sadar dibawa ke Rumah Sakit Kalisat ini biar diobati," kata salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Jumat 11 Juni 2021.
Lelaki tersebut juga mengatakan, karena dari hasil pemeriksaan medis menunjukkan hasil swab tes positif Covid-19. "Keluarga tidak terima dikatakan Covid, awal masuk karena habis jatuh dari kamar mandi, kenapa dibilang meninggal karena Covid. Jadi kita datang ke sini, untuk bawa paksa pulang dan dimakamkan dengan layak," katanya.
Pihak keluarga bersama warga sempat bersitegang dengan polisi., lantaran pihak keluarga ingin memaksa masuk ke rumah sakit untuk membawa pulang jenazah. Aksi dorong mendorong sempat terjadi, karena warga memaksa masuk. Diketahui untuk menghalau aksinya, puluhan anggota Satsabhara Polres Jember didatangkan untuk membantu petugas Mapolsek Kalisat.
Baca Juga: Jemput Paksa Jenazah Covid, 12 Warga Probolinggo Diperiksa Polisi
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Kalisat AKP Sukari mengatakan, adanya aksi ratusan warga tersebut karena tidak paham sejauh mana tim medis memproses pasien. Sehingga diketahui terkonfirmasi positif Covid-19 atau tidak.
"Jadi dari pagi warga di sini (berkumpul di RSD Kalisat) untuk menegaskan bahwa Kasun ini bukan meninggal karena Covid-19. Tapi dari hasil pemeriksaan Swab Antigen memang terkonfirmasi positif, disisi lain pasien memang ada sakit jantung itu," sambungnya.
Sehingga pihak keluarga dan warga diberi pengertian untuk jenazah tersebut akan dilakukan pemulasaran jenazah menggunakan standar Covid-19.
"Saat ini pihak keluarga sedang diberi pemahaman, yang sebelumnya tidak terima (dengan hasil Swab Tes), karena saat diperiksa tidak dibuka bajunya dan tidak dilakukan bagaimana memerika semestinya. Tapi ini masih dalam proses komunikasi, dan pihak kita akan menjaga dengan standar protokol kesehataan,"terangnya.
