Sabtu, 14 September 2019 12:45 UTC
NASI ANCAK: Nurwanto bersama ratusan warga Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, lainnya menikmati nasi ancak (berkat) di Pos Pancur, Alas Purwo, Sabtu 14 September 2019. Foto: Ahmad Suudi.
JATIMNET.COM, Banyuwangi - Ratusan warga termasuk pelajar Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi, berkumpul di Pos Pancur, dalam kawasan Taman Nasional (TN) Alas Purwo yang berada di sudut tenggara kecamatan, Sabtu 14 September 2019. Mereka berkumpul untuk mengikuti selamatan jalan baru TN Alas Purwo.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas dalam sambutannya mengatakan upaya pembangunan jalan ke TN Alas Purwo membutuhkan waktu yang panjang. Untuk itu setelah jalan dibangun hitam mulus, pihaknya merasa perlu menggelar tasyakuran.
"Kita sudah lama berjuang agar jalan ini dibangun dan sekarang sudah dibangun," kata Anas.
Acara diawali kesenian Pitik-pitikan yang diiringi musik tradisional serupa jaranan, pembacaan selawat diiringi musik rebana, khataman Alquran dan doa bersama. Masyarakat lintas agama kemudian mendapatkan ancak dalam kelompok-kelompok kecil dan menyantapnya bersama-sama.
BACA JUGA: Pengekspor Sabut Kelapa Banyuwangi Berupaya Penuhi Permintaan Cina dan Korea Selatan
Salah satu warga Kecamatan Tegaldlimo, Nurwanto (48), mengatakan masyarakat merasakan manfaat perbaikan jalan ke Alas Purwo. Dirinya yang seorang petani berharap jalan yang mulus membuat wisatawan lebih banyak datang.
"Kalau ekonomi maju karena wisata ramai, dampaknya ke pertanian juga," kata dia.
Selain itu masyarakat yang bekerja sebagai nelayan lebih cepat pulang dan pergi melaut. Yang sebelumnya mereka harus menginap di TN Alas Purwo setelah melaut, kini bisa langsung pulang dengan akses jalan yang lebih mudah.
Nurwanto yang merupakan pemeluk agama Hindu kini bisa datang tepat waktu beribadah bersama di Pura Giri Selaka. Tidak hanya ke pura, umat Hindu yang berangkat bersemedi di gua-gua dalam TN Alas Purwo juga semakin mudah.
BACA JUGA: Kemarau Lebih Panjang, BPBD Banyuwangi Distribusikan Bantuan Air Sejak Agustus
"Sering kali umat Hindu semedi. Di mana kita cari tampat yang sepi, sunyi. Dan kalau terjadi sesuatu di desa kita juga bisa cepat pulang," kata dia sambil menikmati ancak bersama keluarganya.
Dalam catatan Jatimnet.com, jalan menuju TN Alas Purwo dan Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen dibangun semester kedua tahun 2018. Dengan dana Rp 40 miliar dari pemerintah pusat, pembangunan dilaksanakan sebagai persiapan menyambut pertemuan IMF-World Bank di Bali, Oktober 2018.
Dana itu diperuntukkan membangun jalan menuju pos Paltuding Ijen sepanjang 30 kilometer, yang sebelumnya selebar empat sampai enam meter, menjadi seragam enam meter. Jalur ini selalu menjadi etape terakhir dalam gelaran tahun International Tour de Banyuwangi Ijen (ITDBI) .
Sementara ke Alas Purwo jalan dibangun dengan lebar enam meter sepanjang 12,6 kilometer dari desa terakhir ke Pos Pancur. Dan dari Pos Pancur ke Pantai Plengkung atau G Land yang jadi tujuan peselancar dunia beraksi, dibangun jalan makadam selebar enam meter sepanjang 9,2 kilometer.