Logo

Ratusan Santri di Probolinggo Keracunan Massal

Reporter:,Editor:

Jumat, 21 August 2020 01:00 UTC

Ratusan Santri di Probolinggo Keracunan Massal

KERACUNAN. Sejumlah Santri Dilarikan ke Salah Satu Puskesmas di Kota Probolinggo, Guna Menjalani Perawatan. Foto: Zulkiflie

JATIMNET.COM, Probolinggo - Ratusan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Riyadlus Sholihin, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo mengalami keracunan. Para santri mengalami muntah, mual hingga pusing-pusing sehingga harus dilarikan ke tiga puskesmas setempat, yakni Puskesmas Ketapang, Wonoasih dan Jati.

Lima santri diantaranya, bahkan harus dilarikan ke Rumah Sakit dr Mohammad Saleh, Kota Proboliggo karena mengalami keracunan cukup parah. Dugaan sementara, para santri yang didominasi kalangan perempuan itu, keracunan massal setelah menyantap makanan katering saat perayaan peringatan 1 Muharram 1442, Rabu 19 Agustus 2020 malam.

Seperti disampaikan Umi Laila, salah seorang wali santri setempat. Ia menyebutkan, cucunya mengalami keracunan setelah mengikuti acara tasyakkuran peringatan tahun baru Islam di Ponpesnya. "Memang setiap 1 Muharram, rutin ada kegiatan di pondoknya mulai pembagian sedekah kepada anak-anak yatim dan lainnya,"terang Umi, Kamis 20 Agustus 2020 malam.

Senada dikatakan Pengurus Ponpes Riyadlus Sholihin putri, Fatimatul Maimunah. Menurutnya para santriwati diduga keracunan makanan yang sudah basi, pasalnya nasi kotak katering sendiri sebenarnya sudah disiapkan sejak sore. Namun baru dimakan, pada malam harinya.

BACA JUGA: Belasan Pelajar di Gresik Keracunan Diduga Usai Konsumsi Pentol Bakso

"Santri mengalami mual dan muntah esok pagi harinya, saat setelah salat subuh. Saya tidak tahu berapa anak-anak yang sudah makan, kalo nasi kotak sendiri pesantren pesannya dari luar," jelasnya. 

Sementara kamis malam, ratusan wali santri yang khawatir terhadap anaknya terus berdatangan ke Ponpes Riyadhus Sholihin, guna menjenguk dan memastikan kondisi kesehatan anaknya. Petugas kepolisian sendiri, langsung mengamankan sampel makanan katering yang dicurigai untuk selanjutnya dilakukan uji lab.

Terpisah saat dikonfirmasi, Plt Direktur RSUD dr Mohammad Saleh Kota Probolinggo, Abraar HS Kuddah mengatakan, hingga Kamis malam total ada 180 pasien yang telah ditangani tenaga kesehatan.

Dimana kondisi yang dialami santri berbeda-beda, ada yang langsung keracunan, ada yang terjadi setelah dua jam, bahkan baru keracunan setelah keesokan harinya.

"Sampai Kamis malam, ada 5 pasien yang dirawat di RSUD dr Mohamad Saleh dan 30 santri di puskesmas. Dan sekitar 120 santri di rawat di pesantren. Namun kondisinya sudah stabil dan ditangani perawat,” katanya.