Logo

Ratusan Massa Unjuk Rasa di Depan Konjen Prancis

Reporter:,Editor:

Senin, 02 November 2020 09:40 UTC

Ratusan Massa Unjuk Rasa di Depan Konjen Prancis

AKSI KECAMAN: Tuntut Presiden Prancis Macron untuk meminta maaf, ratusan massa di Kota Surabaya unjuk rasa di depan Konjen Prancis, Jalan Mawar Surabaya, Senin 2 November 2020. Foto: Baehaqi

JATIMNET.COM, Surabaya - Ratusan massa dari berbagai Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam di Surabaya mendatangi kantor Konsulat Jenderal (Konjen) Prancis di Jalan Mawar Surabaya, Senin 2 November 2020. Mereka menuntut Presiden Prancis Macron untuk meminta maaf. 

Massa juga menaruh poster bergambar Presiden Macron di bawah jalan dan menginjak-injak gambar tersebut. Selain itu, massa membawa spanduk bertuliskan, melaknat Emmanuel Macron Presiden Perancis pelindung dan pembela penista agama. 

Koordinator aksi bela Nabi Muhammad, Devi Kurniawan mengatakan, ada beberapa poin yang ditekankan dalam tuntutan aksi tersebut. Diantaranya, mengajak untuk memboikot seluruh produk yang berasal dari negara Prancis. 

"Poin berikutnya, pendukung sikap Pemerintah Republik Indonesia yang dalam hal ini adalah Presiden Joko Widodo dengan memberikan teguran dan peringatan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron agar menarik tindakan dan atau ucapan yang menghina Nabi Muhammad, serta menuntut Presiden Macron menyampaikan permohonan maaf kepada umat Islam di seluruh dunia," ujar Devi.

BACA JUGA: Terkait Karikatur Nabi Muhammad oleh Media Prancis, Ini Pandangan MUI Probolinggo

Kemudian yang menjadi tuntutan massa yakni mendesak Pemerintah Republik Indonesia untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan menarik Duta Besar Republik Indonesia di Prancis untuk sementara waktu. Setidaknya hingga Presiden Prancis Emmanuel Macron menarik tindakan dan atau ucapan yang menghina Nabi Muhammad serta menyampaikan permohonan maaf. 

"Lalu mendesak kepada Mahkamah Uni Eropa untuk memberikan peringatan dan sanksi tegas kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron," terangnya. 

Massa aksi juga menolak anggapan Islam adalah agama yang keras. Menurutnya, umat Islam merupakan umat yang sangat mencintai perdamaian dan persaudaraan. "Akan tetapi jika terdapat pihak yang melukai umat Islam dengan melakukan penghinaan terhadap Nabi Muhammad, maka kami akan menutut dengan cara yang bijak dan beradab," tegasnya. 

Terakhir, massa mengimbau kepada seluruh pihak agar kejadian berupa penghinaan terhadap Nabi Muhammad agar tidak terulang lagi. Terutama ini dunia tengah menghadapi pandemi Covid-19 yang harusnya membutuhkan kerjasama bukannya permusuhan.