Kamis, 22 April 2021 04:20 UTC
STANDAR COVID. Proses pemakaman jenazah pasien Covid-19 di Ponorogo. Foto: Gayuh Satria
JATIMNET.COM, Ponorogo – Dilonggarkannya sejumlah aturan keramaian oleh pemerintah membuat kasus meninggal akibat Covid-19 di Ponorogo meningkat. Di bulan April 2021 saja sudah tercatat 65 pasien meninggal.
Dari data yang dihimpun, hingga 20 April 2021 tercatat telah ada 265 pasien terkonfirmasi Covid-19 meninggal dunia. Padahal awal april lalu total masih 199 pasien yang meninggal dunia. Jumlah tambahan kasus kematian ini lebih dari seperempat dari total kematian akibat pandemi selama satu tahun ke belakang.
Meski begitu, kasus aktif di Kabupaten Ponorogo saat ini jauh menurun jika dibandingkan beberapa bulan ke belakang. Sampai 20 April lalu tercatat ada 79 kasus aktif dengan total kasus terkonfirmasi Covid-19 mencapai 3.395 pasien dan 3.052 di antaranya telah dinyatakan sembuh.
BACA JUGA: Kasus Positif Covid-19 Meningkat, Ponorogo Masuk Zona Merah
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo Rahayu Kusdarini mengatakan meningkatnya kasus kematian di Ponorogo menyebabkan persentase kematian akibat Covid-19 di Ponorogo melebihi persentase kematian provinsi Jawa Timur. Rata-rata angka kematian kasus Covid di Jatim 7,21 persen, sedangkan Ponorogo rata-rata kematian akibat Covid mencapai 7,69 persen.
“Akibat banyaknya kelonggaran, masyarakat tampaknya mulai beranggapan yang tadinya ada pengetatan kini dilonggarkan, berasumsi Covid sudah selesai,” kata pejabat yang akrab disapa Irin ini, Kamis, 22 April 2021.
Irin menjelaskan akibat kondisi ini, ruang isolasi di beberapa rumah sakit rujukan Covid-19 di Ponorogo mulai penuh karena banyaknya pasien bergejala. Meskipun jumlah pasien sembuh juga terus ada setiap hari, namun banyak di antara mereka adalah pasien tanpa gejala.
“Angka kesembuhan ini pasti, kalau sepuluh hari tidak bergejala, pasti sembuh, jadi dinyatakan sembuh, jadi setiap hari pasti ada yang sembuh,” kata Irin.
BACA JUGA: Kasus Positif Covid-19 di Ponorogo Meningkat, Sentra UMKM Beralih Jadi Shelter Pasien
Ia menerangkan faktor pemicu meningkatnya kematian akibat Covid-19 di Ponorogo karena banyaknya klaster keluarga. Menurutnya, kepatuhan menjaga protokol kesehatan dalam satu keluarga masih rendah. Terlebih banyak pasien dengan kategori Covid-19 enggan untuk melakukan perawatan dan isolasi di rumah sakit.
“Mereka lebih memilih untuk pulang karena tidak mau diisolasi. Bahasa mereka tidak mau dicovidkan, mereka yang tidak percaya, ketika pulang bisa dipastikan terjadi penularan,” kata Irin.
Irin berharap masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan, karena pandemi ini hanya bisa dihentikan dengan masyarakat yang terus mematuhi protokol kesehatan. “Sebenarnya pencegahan Covid ini sangat mudah tetapi kesadaran warga untuk patuh terhadap protokol kesehatan masih rendah,” kata Irin.