Rabu, 13 May 2020 12:20 UTC
RAKOR COVID. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memimpin rakor penanganan Covid-19, Rabu, 13 Mei 2020. Foto: Restu Cahya
JATIMNET.COM, Surabaya – Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya menggelar rapat koordinasi (rakor) di Posko Dapur Umum Balai Kota Surabaya, Rabu, 13 Mei 2020. Rakor ini membahas penanganan Covid-19 hingga rencana penambahan ruang isolasi baru.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan pemkot terus berupaya untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19. Salah satunya dengan menggelar rapid test massal di beberapa wilayah Kota Surabaya. Bagi mereka yang hasilnya reaktif, akan menjalani tes swab dan isolasi di hotel selama 14 hari.
"Karena saya ingin itu (Covid-19) segera terputus, maka kita taruh isolasi di hotel. Saat ini kurang lebih ada sekitar 135 orang yang ada di hotel dan kemudian kurang lebih 265 orang yang reaktif (rapid test)," kata wanita yang akrab disapa Risma ini.
BACA JUGA: Tes Swab Terus Berjalan, Positif Covid-19 di Surabaya Diprediksi Bertambah
Namun, hasil reaktif dari rapid test itu belum tentu positif Covid-19. Warga yang hasil rapid test-nya reaktif, akan menjalani pemeriksaan swab. Hal ini untuk memastikan apakah warga tersebut benar-benar terinfeksi Covid-19 atau tidak.
"Selama menunggu pemeriksaan dan hasil swab itu, dia tetap harus menjalani karantina selama 14 hari. Meski hasil pemeriksaan swab-nya nanti negatif," kata wali kota perempuan pertama di Surabaya ini.
Di samping getol menggelar rapid test massal, Risma juga menjalin komunikasi dengan dua rumah sakit di Surabaya untuk menambah kapasitas bed di ruang isolasi. Dua rumah sakit itu yakni RS Husada Utama berjumlah 240 bed dan RS Siloam 40 bed.
BACA JUGA: Hasil Rapid Test Pedagang Reaktif, Dua Pasar di Surabaya Tidak Dioperasikan 14 Hari
"Kita juga minta bantuan pihak rumah sakit agar bisa menambah bed untuk ruang isolasi,” ia menjelaskan.
Pemkot Surabaya juga menggandeng Unit Pelayanan Teknis (UPT) Asrama Haji Sukolilo untuk digunakan sebagai ruang isolasi pasien Covid-19. Setidaknya ada dua blok di Asrama Haji Sukolilo yang disiapkan sebagai alternatif ruang isolasi jika rumah sakit sudah tidak mampu menampung.
"Asrama Haji sudah siap, RS Husada Utama saat ini dalam perbaikan, dan untuk RS Siloam hari ini (Rabu, 13 Mei 2020) sudah bisa digunakan,” ia memastikan.