Selasa, 21 June 2022 03:00 UTC
PADAT KARYA. Salah satu kegiatan rumah padat karya di Sememi dan Sambikerep, Surabaya, untuk mengurangi pengangguran dengan membuka kafe atau kegiatan UMKM lainnya. Foto: Humas Pemkot Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya – Rumah Padat Karya di Kecamatan Sambikerep dan Kecamatan Benowo telah diresmikan, Senin sore, 20 Juni 2022. Rumah Padat Karya itu digunakan sebaik mungkin untuk kegiatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dikelola oleh Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Kota Pahlawan.
Diresmikannya Rumah Padat Karya itu merupakan bagian dalam mengurangi kemiskinan dan pengangguran di Kota Surabaya.
"Ketika asetnya (Pemkot Surabaya) digunakan ekonomi kerakyatan, itu harus digerakkan oleh MBR, bahkan anak mudanya juga kita jaring untuk mendapatkan pekerjaan dengan menggandeng stakeholder," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Senin 20 Juni 2022.
Komitmen pemkot mengatasi kemiskinan dan pengangguran bukan hanya membangun Rumah Padat Karya saja, tetapi ke depannya juga membuat tempat wisata dan peternakan yang juga dimanfaatkan oleh MBR Kota Pahlawan. Tempat wisata yang dimanfaatkan oleh MBR itu nantinya terintegrasi dengan Rumah Padat Karya.
BACA JUGA: Rumah Padat Karya di Sambikerep dan Sememi Kurangi Pengangguran
Salah satunya adalah wisata taman bunga anggrek yang terintegrasi dengan Rumah Padat Karya di Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo. Menurut Eri, Rumah Padat Karya itu tidak asal bangun. Tetapi disesuaikan dengan pasar yang ada di masing-masing wilayah.
"Kita lihat dulu pasarnya, jadi jangan sampai pemkot memanfaatkan lahannya untuk ekonomi kerakyatan tapi tidak sesuai pasarnya. Maka dari itu kami selalu berkoordinasi dengan warga, apa yang ingin dikerjakan, jangan sampai warga itu terpaksa," ia menjelaskan.
Padat Karya yang digerakkan oleh MBR itu nantinya bukan hanya di bidang cuci motor dan mobil, permak jeans, kuliner dan lain sebagainya, tetapi juga ada yang bergerak di bidang pertanian dan peternakan.
"Ada lahan tertentu yang akan kita gunakan untuk ketahanan pangan, seperti untuk budidaya Porang. Nah itu nanti juga kita gunakan sesuai dengan lingkungannya agar tepat sasaran," ia menerangkan.
Dalam peresmian Rumah Padat Karya di eks lokalisasi Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo kemarin, kepada jajaran Kepala PD, camat dan lurah, ia mengaku ingin membuat wisata offroad di kawasan Bangkingan, Kecamatan Lakarsantri.
"Jadi Padat Karya itu bukan hanya berupa wadah seperti ini (di Sambikerep dan Sememi) saja, ada lahan seluas 9 hektar di Bangkingan itu bisa dijadikan wisata adventure seperti di Yogyakarta atau Malang. Tolong itu segera dijalankan, sehingga Padat Karya itu tidak hanya seperti ini saja, tapi ada banyak jenisnya," ia menguraikan.
BACA JUGA: Rumah Padat Karya 'Viaduct Gubeng' Dimanfaatkan Untuk Pemberdayaan Unit Usaha MBR
Bukan hanya di wilayah Kelurahan Bangkingan, Kecamatan Lakarsantri saja, lahan pemkot yang lain seperti di kawasan taman hutan raya yang ada di Pakal, Balas Klumprik dan Bangkingan itu juga bisa dimanfaatkan untuk lahan peternakan.
“Nanti bisa dimanfaatkan untuk pertanian, kemudian dibelikan sapi dan kambing yang kualitasnya bagus, kemudian diekspor. Jadi kalau sudah berbicara Padat Karya, itu jangan terpaku seperti yang kita resmikan kali ini,” ia menekankan.
Kepada jajarannya dan warga Surabaya, ia juga meminta untuk tidak lupa mensupport produk UMKM Kota Surabaya yang kualitasnya tidak kalah dengan produk buatan luar negeri maupun pabrikan, seperti sepatu buatan Surabaya Perkasa (Super) misalnya.
“Ayo jangan malu ketika memakai produk buatan UMKM, saya saja ketika ada tugas ke pemerintah pusat selalu memakai batik dan sepatu buatan UMKM Surabaya. Kulo jamin panjenengan (saya jamin anda) kalau pakai sepatu atau batik UMKM, pasti tambah ayu, tambah ganteng (semakin cantik dan tampan),” ia menandaskan.
