Rabu, 09 April 2025 08:00 UTC

Masyarakat Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri, Banyuwangi, menggelar tradisi Puter Kayun dengan menaiki andong atau dokar, Rabu, 9 April 2025. Foto: Hermawan
JATIMNET.COM, Banyuwangi – Memasuki bulan Syawal, berbagai tradisi lokal kembali digelar di Banyuwangi. Salah satunya adalah Boyolangu Culture Festival yang berlangsung di Kelurahan Boyolangu. Festival ini merupakan bagian dari rangkaian tradisi adat Puter Kayun yang rutin diselenggarakan setiap tahun usai Lebaran.
Rangkaian acara dimulai pada 7 Syawal dengan kegiatan khotmil Quran sebagai bentuk rasa syukur. Acara ini diikuti para tokoh adat yang melakukan ziarah atau nyekar ke petilasan Buyut Jaksa, leluhur yang dihormati warga Boyolangu. Malam harinya, warga dimanjakan dengan berbagai pementasan seni budaya yang menampilkan kekayaan tradisi lokal.
Keesokan harinya, pada 8 Syawal, suasana semakin semarak dengan berbagai pertunjukan seni Barong Banyuwangi yang menjadi ikon budaya masyarakat setempat.
BACA: Tradisi Kebo-Keboan Warnai Boyolangu Culture Festival di Banyuwangi
Puncak kemeriahan berlanjut pada 9 Syawal dengan penampilan kesenian jaranan yang memikat perhatian masyarakat. Acara kemudian dilanjutkan pawai Kebo-Keboan, tradisi unik yang menggambarkan semangat gotong royong dan penghormatan terhadap alam.
Puncak seremonial Puter Kayun digelar 10 Syawal dan ditandai pelepasan secara simbolis oleh Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi Dewa Alit Siswanto dengan prosesi pecah kendi sebagai simbol dimulainya perjalanan budaya.
Puter Kayun merupakan tradisi masyarakat Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri, Banyuwangi, setiap tanggal 10 Syawal. Dengan mengendarai andong atau dokar, masyarakat menuju kawasan Gunung Remuk yang sekarang menjadi destinasi wisata Green Watudodol. Di sana, mereka menggelar doa dan makan Bersama serta berwisata.
BACA: Menparekraf Sandiaga Luncurkan Pariwisata 3B, Integrasikan Wisata Banyuwangi dan Bali
Dalam kesempatan tersebut, tokoh pemuda Kelurahan Boyolangu, Riskyal Alfani, menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat atas peran aktif mereka dalam melestarikan tradisi.
"Kami bangga dengan masyarakat Kelurahan Boyolangu yang telah memberikan dukungan. Kami harap tradisi ini masih terus dilestarikan," ujar Alfani, Rabu pagi, 9 April 2025.
Dengan semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap warisan leluhur, Boyolangu Culture Festival menjadi bukti nyata bahwa tradisi tetap hidup dan berkembang di tengah masyarakat modern Banyuwangi.
