Kamis, 30 April 2020 10:20 UTC
KAPAL: PT PAL Indonesia memastikan, pengerjaan Kapal Rumah Sakit (BRS) TNI Angkatan Laut tetap berjalan, dan targetnya selesai Oktober 2021.
JATIMNET.COM, Surabaya - Direktur Pembangunan Kapal PT PAL Indonesia (Persero) Turitan Indaryo memastikan, pengerjaan Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) TNI Aangkatan Laut (W000302) tetap berjalan dan targetnya selesai Oktober 2021.
“Hingga saat ini pembangunan Kapal BRS TNI AL masih on schedule. Telah dilakukan mitigasi terhadap potensi- potensi keterlambatan sebagai akibat dari pandemi Covid-19 serta langkah-langkah antisipasinya,” ujar Turitan Indaryo dalam siaran persnya, Kamis 30 April 2020.
Kapal BRS TNI AL ini memiliki panjang 124 meter, dan lebar 21,8 meter. Dengan tempat dua tempat pendaratan halikopter dan dua ambulance boat. Total berat kapal ini 7200 Ton, dengan kecepatan maksimal 18 knot dan memiliki kemampuan berlayar selama 30 hari.
BACA JUGA: Petrokimia Jamin Distribusi Pupuk Bersubsidi Lancar Saat Penerapan PSBB
Kapal BRS TNI AL (W000302) ini mampu mengakomodasi pasukan, kru dan pasien sebanyak 651 orang. Di dalamnya juga dilengkapi ruang evakuasi dan ruang isolasi untuk pasien menular termasuk Covid-19.
“Kehadiran Kapal Bantu Rumah Sakit ini sangat dibutuhkan masyarakat, disamping fungsi utamanya sebagai pendukung operasi militer perang,” terangnya.
Kapal BRS merupakan kapal pendukung atau support dalam pelaksanaan operasi militer. Kapal tersebut nature atau fungsi asasinya merupakan kapal pendukung Operasi Militer Perang (OMP), pada masa damai kapal tersebut dapat difungsikan dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Berdasar pada UU TNI No. 34 tahun 2004, dalam misi OMSP, Kapal BRS dapat melaksanakan tugas operasi medis dan evakuasi membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan serta membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (search and rescue).
BACA JUGA: Bank Jatim Bagikan Deviden Rp 723,7 Miliar Sepanjang 2019
Tidak terbatas pada ruang tersebut, Kapal BRS juga memiliki kapabilitas pelaksanaan misi diplomasi internasional. “Kapal BRS memiliki fungsi vital bagi Indonesia, fungsi Kapal BRS sangat pas dengan karakteristik dan wawasan maritim Indonesia,” tuturnya.
TNI AL saat ini mengoperasikan satu Kapal BRS KRI dr. Soeharso-990 dan KRI Semarang-594 yang memiliki fungsi BRS. KRI Semarang-594 merupakan karya anak bangsa yang dibangun oleh PT PAL Indonesia (Persero) dan diserahterimakan kepada TNI AL pada 21 Januari 2019 di Dermaga Ujung Koarmada II Surabaya, Kapal tersebut memperkuat Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) jajaran Koarmada I di bawah Satuan Kapal Amfibi (Satfib).
Kapal tersebut memiliki fungsi untuk membantu distribusi militer baik logistik, peralatan dan perlengkapan militer, serta difungsikan sebagai Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) untuk bantuan bencana alam dan tanggap darurat bencana, termasuk evakuasi khusus terkait COVID 19.
KRI Semarang-594 pada masa pandemi Covid-19 melaksanakan beberapa misi diantaranya penjemputan 188 Warga Negara Indonesia (WNI) Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Pesiar World Dream selesai menjalani observasi Covid-19 di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu pada 14 Maret 2020 menuju Dermaga Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta.