Sabtu, 05 October 2019 00:28 UTC
Ilustrasi. [pixabay]
JATIMNET.COM, Surabaya – Anak-anak gemar menonton animasi?, jangan khawatir, sebab menurut psikolog, animasi juga bisa menjadi media pendidikan bagi anak.
Psikolog Putu Andani, M. Psi, mengatakan, karakter animasi dapat menjadi media mendidik dan menanamkan perilaku yang baik.
Menurutnya, ketika anak memasuki masa middle childhood (kurang lebih usia 6-12 tahun), faktor yang mempengaruhi pembentukan karakter anak akan semakin meluas tak hanya orangtua, teman, guru, namun juga konten atau hiburan yang mereka konsumsi.
BACA JUGA: Film Petualangan Detektif Conan di Singapura Diputar 26 Juli 2019
“Apalagi, anak-anak Indonesia dipercaya menghabiskan rata-rata 2-3 jam per hari untuk menonton konten digital, baik di televisi maupun di website internet lainnya,” katanya.
Karenanya, menurut Putu, dibutuhkan pendampingan intens dari orangtua untuk membantu anak menginternalisasi karakter positif yang terdapat pada konten animasi seperti kejujuran, empati, optimis, ramah, ceria, dan inovatif.
"Ketika mendampingi anak menonton konten animasi, orangtua wajib mengetahui alur cerita dan sifat dari setiap karakter secara baik, sehingga tetap ada pengawasan, sekaligus menjadi momen diskusi yang mengalir dan interaktif bersama anak," tambah Putu.
BACA JUGA: Melihat Aksi Detektif Kuning Pika-Pika dalam Film Pokemon:Detective
Di sisi lain, animator Tanah Air Bambang Gunawan Santoso mengatakan bahwa karakter animasi juga dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan dan membiasakan pola hidup sehat pada anak.
"Dari segi visual, paduan warna-warna cerah pada konten animasi dapat dimanfaaatkan untuk menarik perhatian anak. Tidak kalah penting, pemilihan alur cerita menjadi nyawa sekaligus kendaraan utama, dalam menyampaikan pesan baik yang ingin ditanamkan, agar dapat diterima dengan mudah oleh anak-anak," pungkasnya.
Sumber: Suara.com