Logo

PSI Gagal ke Senayan

Reporter:

Kamis, 18 April 2019 00:35 UTC

PSI Gagal ke Senayan

Logo PSI. Twitter.com

JATIMNET.COM, Jakarta - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengakui kekalahan di Pemilu 2019 berdasarkan hasil hitung cepat atau "quick count".

Menurut hitung cepat, partai kontestan baru di pemilu ini hanya mendapat suara dua persen. "Dengan perolehan itu PSI tidak akan berada di Senayan lima tahun ke depan," kata Grace Natalie dalam siaran persnya, di Jakarta, Rabu 17 April 2019.

Ia mengatakan sambil menunggu "real count" sebagai standard konstitusional, namun pihaknya sudah bisa mengambil kesimpulan mengenai hasil pemilu kali ini dimana PSI hanya mendapat dua persen.

BACA JUGA: Bilboard Tsamara Amany Disegel Pemprov DKI, Begini Tanggapan PSI

Grace mengaku seluruh kader dan simpatisan partai sudah berjuang dengan keras dan dirinya pun tak akan menyalahkan siapa-siapa. Bahkan, kader, pengurus PSI, caleg telah bekerja keras siang dan malam meyakinkan rakyat.

"Tapi inilah keputusan rakyat melalui mekanisme demokrasi yang harus kami terima dan hormati. Tidak ada penyesalan. Sama sekali tidak ada penyesalan atas setiap tetes keringat dan airmata yang jatuh selama membangun partai ini," katanya.

Anak-anak muda PSI, kata dia, telah terlibat dalam sebuah perjuangan yang sangat luar biasa. Ia pun mengucapkan terima kasih karena di tengah apatisme politik, PSI berhasil membuktikan bahwa orang mau berkontribusi, yakni menyumbang uang, membantu mencetak alat peraga kampanye, menyumbang tenaga, pikiran, bahkan meninggalkan pekerjaan mereka demi berjuang bersama PSI. (ant)

BACA JUGA: MUI Sebut PSI dan Komnas Perempuan Tak Mengerti Islam

"Kepada mereka semua, kami mengucapkan terima kasih. Saya meminta kawan-kawan pengurus dan caleg tidak putus asa dan tetap menjaga suara kita," katanya.

Meskipun kandas melewati 'parliamentary threshold' di level nasional, tapi ia yakin bahwa akan banyak kawan-kawan yang berpeluang mendapatkan kursi di DPRD provinsi dan kabupaten kota. "Ini adalah modal politik yang harus kita rawat," papar Grace.

Grace menambahkan, perolehan PSI sebesar dua persen atau sekitar 3 juta suara adalah suara rakyat yang harus diperhitungkan. "Meskipun PSI tidak masuk parlemen, suara kalian akan tetap kami perjuangkan. Kami akan bekerjasama dengan 'civil society' dan teman-teman media untuk memperjuangkan aspirasi kalian," katanya.

BACA JUGA: PSI Buka Ruang Diskusi Soeharto Simbol Korupsi

Ia meyakinkan bahwa tidak ada suara terbuang dan tak ada suara yang sia-sia. Setiap suara dukungan anda kepada PSI akan dicatat dan diperhitungkan sebagai statemen tentang keberanian: suara rakyat yang menginginkan perbaikan parlemen dan partai politik.

Grace juga meyakini pasangan calon presiden Jokowi-Ma'ruf telah memenangkan pemilihan presiden dengan selisih sekitar sepuluh persen dari Prabowo-Sandi.

"Kami sebagai partai pendukung Pak Jokowi merasa gembira atas hasil ini. Kami siap menjadi partner Pak Jokowi menjalankan program-program kerakyatan yang akan meningkatkan kesejahteraan rakyat," ucapnya.