Logo

Pria Ini Nekat Lompat dari Jembatan Sungai Brantas di Mojokerto, Ini Nasibnya

Reporter:,Editor:

Jumat, 08 November 2024 03:00 UTC

Pria Ini Nekat Lompat dari Jembatan Sungai Brantas di Mojokerto, Ini Nasibnya

Petugas gabungan berusaha mengevakuasi korban dari dasar pilar penyangga jembatan sungai Brantas di Desa Ngrame, Kec. Pungging, Kab. Mojokerto, Jumat pagi, 8 November 2024. Foto: Hasan

JATIMNET.COM, Mojokerto – Doni Tirta Prayoga, 20 tahun, seorang pemuda asal Desa Randubango, Kecamatan Mojosari, ini nekat menceburkan dirinya ke sungai Brantas di Desa Ngrame, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Jumat dini hari, 8 November 2024.

Beruntung nyawa korban berhasil terselamatkan setelah petugas gabungan dari relawan, polisi, dan warga sekitar mengetahui keberadaan korban dalam kondisi lemas di bangunan beton penyangga jembatan.

Salah satu warga sekitar, Muhksin, mengatakan dirinya mengetahui informasi aksi pecobaan bunuh diri itu sekitar pukul 02.00. Motor korban berada di tengah tengah jembatan penghubung Krian-Mojosari tersebut.

BACA: Diduga Depresi dan Gantung Diri, Kapolsek di Mojokerto Miliki Riwayat Sakit Stroke

"Sepedanya ditemukan sekitar jam 02.00 malam, saya tanya sama polisi, katanya ada orang kecemplung," ujarnya.

Akhirnya, pada pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB ia melihat keberadaan seseorang terbaring lemas di bawah jembatan dan melaporkannya ke petugas kepolisian yang berjaga sejak malam di lokasi.

"Saya mengetahui keberadaannya, korban itu posisi di bantaran sungai," katanya.

Selanjutnya, sejumlah relawan dan polisi mengevakuasinya ke permukaan dengan menggunakan tali carmantel lalu dibawa ke RSUD Prof. Dr. Soekandar, Mojosari.

Sementara itu, Kapolsek Pungging Iptu Selimat saat dikonfirmasi di rumah sakit membenarkan aksi percobaan bunuh diri tersebut.

"Kami mendapatkan informasi dugaan bunuh diri itu dan kami tindak lanjuti," kata Selimat.

BACA: Diduga Depresi, Wanita Muda Asal Sidoarjo Bunuh Diri di Mojokerto

Menurut Selimat, pihaknya berhasil mengevakuasi korban dari dasar sungai dengan ketinggian sekitar 20 meter bersama sejumlah relawan dan petugas BPBD Kabupaten Mojokerto.

"Korban bisa kami evakuasi sekitar pukul 06.00 WIB dan kami bawa ke rumah sakit, alhamdulillah korban dalam keadaan selamat," katanya.

Selimat mengatakan menurut informasi dari keluarga korban, sebelum nekat melakukan aksi tersebut,, korban sempat berpamitan ke ibunya untuk mengakhiri hidupnya.

"Dari keluarga sempat meninggalkan pesan hanya untuk mengakhiri hidupnya," katanya.

Kini, korban sedang mendapatkan perawatan intensif di ruang IGD RSUD Prof. Dr. Soekandar, Mojosari, Kabupaten Mojokerto.