Presiden JFC Dynand Fariz Wafat, Dikenal Desainer Dermawan Ilmu

Ahmad Suudi

Reporter

Ahmad Suudi

Kamis, 18 April 2019 - 01:36

presiden-jfc-dynand-fariz-wafat-dikenal-desainer-dermawan-ilmu

Peserta Banyuwangi Ethno Carnaval (BEC) Cilik tahun 2017, bersiap tampil dengan kostumnya. Foto: Ahmad Suudi

JATIMNET.COM, Banyuwangi - Penggagas dan Presiden Jember Fashion Carnaval (JFC) Dynand Fariz dikenal sebagai desainer pakaian yang dermawan ilmu. Dynand wafat Rabu 17 April 2019 kemarin.  

Presiden Indonesia Fashion Chamber (IFC) Ali Kharisma mengenal Dynanad sebagai sosok yang senang mengajar dan berbagi ilmu.  "Dia juga fokus mengembangkan JFC hingga besar seperti sekarang," kata Ali saat dihubungi dari Banyuwangi, Rabu 17 April 2019.

Keberhasilan penyelenggaraan JFC sejak tahun 2002, kata Ali, merupakan kerja keras Dynand yang konsisten dan fokus. Dia berharap JFC yang telah susah payah dibangun ini, terus dilanjutkan oleh Jember.

BACA JUGA: Presiden Jember Fashion Carnaval Dynand Fariz Wafat

Banyak inspirasi yang ditinggalkan Dynand yang juga menjadi pengajar di sekolah mode Esmod, Jakarta.

Ilmu-ilmu yang telah ditularkan Dynand meninggalkan bekas dan selalu dikenang oleh murid-muridnya. Seperti yang dirasakan Mohamad Budi Sugiarto (24), desainer dan pelaku karnaval asal Banyuwangi.

Dia mengaku empat kali mengikuti JFC dan selalu mendapatkan ilmu fashion dari llmarhum bersama tim, hingga bakatnya mendesain kostum terus berkembang.

BACA JUGA: Ini Calendar Event yang Didisiapkan Pemkot

Desainer yang kerap disapa Bubu itu mengatakan, ia tidak hanya diajari keterampilan catwalk dan menyapa penonton, tetapi juga dukungan finansial juga dia dapatkan dalam membuat kostum karnaval.

Saat mengajar, kata dia, Dynand sangat disiplin dan tegas. Mereka yang telat akan diinterogasi secara serius di depan peserta-peserta lain.

"Dia telah membangkitkan bakat terpendam saya. Sebelumnya lihat kostum bingung cara buatnya bagaimana, di JFC diajari konstruksi kostum bagaimana dan diberi arahan," kata Bubu yang telah membuat belasan kostum karnaval, termasuk di Banyuwangi Ethno Carnival (BEC).

BACA JUGA: Banyuwangi Akan Gelar 99 Festival sepanjang 2019

Komunitas pelaku karnaval di Banyuwangi, kata Bubu, terkejut mendengar kabar duka meninggalnya Dynand karena sebelumnya tidak pernah mendengar sakit yang dideritanya. Dynand dikatakan keluarga, meninggal dunia karena penyakit Tuberkulosis (TB) sebulan terakhir yang kerap membuatnya sesak nafas.

Bupati Jember Faida mengatakan dunia fashion Jember, bahkan nasional, kehilangan sosok besar sang desainer kebanggan daerah. Dalam ingatannya, Dynand adalah orang yang belasan tahun konsisten, berbagi dan bersinergi hingga JFC naik dari karnaval kecil menjadi even tingkat dunia.

"Kami akan melanjutkan dan menjaga JFC sebagai karya besar Dinand Fariz yang mengangkat Jember di kancah dunia dengan menjadi karnaval ketiga terbaik dunia," kata Faida.

Baca Juga