Selasa, 19 February 2019 09:59 UTC
Cpres nomor urut 02 Prabowo Subianto disambut pendukungnya saat kampanye di Kenjeran, Surabaya. Foto: Baehaqi Almutoif.
JATIMNET.COM, Surabaya – Kedatangan Calon Presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto ke Majelis Taklim Kiai Tambak Deres Surabaya disambut antusias jemaah yang hadir.
Dalam kesempatan tersebut dimanfaatkan Prabowo untuk membagikan buku berjudul 'Paradoks Indonesia' ke seluruh jemaah. Capres yang diusung Partai Gerindra, PAN, PKS dan Demokrat itu terlihat hati-hati saat akan bicara.
“Mungkin Pak Supri (Ketua Badan Pemenangan Provinsi Soepriyatno), apa batasan catatan politik yang tidak boleh saya bicarakan? Karena sekarang ini agak aneh politiknya," ujar Prabowo sebelum melanjutkan pidatonya, Selasa 19 Februari 2019.
BACA JUGA: Prabowo Disambut Spanduk 01 Di Kandang Banteng
Salah satunya tentang keresahan Prabowo mengenai kekayaan Indonesia yang terus mengalir ke luar negeri. Kondisi tersebut sudah berjalan puluhan tahun dan terus berlanjut hingga kini.
“Saya kira niat kita tidak ada yang negatif. Tadi sudah disinggung saya mengabdi, berbakti kepada negara bangsa dan rakyat kita,” ungkapnya.
Prabowo pun mempersilahkan awak media merekam semua yang dibicarakan. Karena menurutnya itu adalah fakta yang terdokumentasikan dalam buku. "Ya, media, rekam saja kata-kata Prabowo. Mau nunggu saya salah bicara? Saya tidak salah bicara. Ini keyakinan saya,” tuturnya.
BACA JUGA: Prabowo: Kita Jangan Diadu-Adu Terus
Menurut politisi kelahiran Jakarta itu, fakta di dalam buku belum ada yang menyanggah. Kalau yang menghujat, menghardik, mengejek dan menertawakan kesulitan bangsa sudah banyak.
“Ada yang ketawa (tertawa) saat rakyat sedang susah. Siapa yang ketawa? Ya elit-elit itu. Elit-elit yang memang sudah gagal mengurus negara dan bangsa kita ini,” urainya.
Tulisan Prabowo itu berdasarkan pengalaman keliling, turun langsung ke masyarakat selama 20 tahun. Ia menemukan banyak pekerjaan yang masih susah karena pabrik-pabrik itu bukan milik pribumi. Pabrik hanya menjual barang-barang dari luar negeri.