Senin, 16 September 2019 10:47 UTC
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Blitar – Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar menyatakan pelaku pembacokan ibu kandung di Bllitar, Heri Santoso (35) sebagai Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Karenanya, Heri akan dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang, di Malang.
“Hari ini sudah diperiksa Dinas Kesehatan Blitar dan dinyatakan mengalami gangguan jiwa,” kata Kapolsek Ponggok, Iptu Soni Suhartanto, Senin 16 September 2019.
Selain diperiksa, kata kapolsek, petugas juga memberikan obat kepada pelaku saat berada di ruang tahanan Mapolsek Ponggok. Saat ini, kepolisian sedang menunggu berkas-berkas rujukan sebelum dibawa ke RSJ Lawang.
BACA JUGA: Pembacok Ibu Kandung di Blitar Dibawa ke RSJ Lawang
Sebelumnya, petugas memang menduga Heri mengalami gangguan jiwa saat memeriksanya. Pertanyaan yang disampaikan petugas dan jawaban yang diberikan pelaku selalu ngelantur.
"Sejak pertama kali ditangkap hingga proses penyidikan, tersangka ini selalu ngelantur jawabannya. “Inilah yang menjadi dasar dari Dinas Kesehatan untuk menyatakan gangguan jiwa," tutur Soni.
Saat ditanya penyidik, Heri mengaku menganiaya ibunya karena ia menganggap korban adalah ninja yang telah menyerang dirinya.
Dengan santai dan sambil tersenyum Heri membantah sebagai tersangka. Dia justru membuat sejumlah polisi tertawa saat dirinya bilang polisi dengan pangkat Aiptu.
BACA JUGA: Warga Menolak Pelaku Pembacokan Ibunya Kembali ke Kampung
"Saya diserang ninja, ya itu ibu saya itu ninjanya. Saya disantet oleh PKI. Di sini saya Aiptu,"ujar Heri didepan polisi yang memeriksanya.
Heri Santoso dibekuk petugas kepolisian pasca kejadian penganiayaan terhadap ibu kandungnya, Sabtu 14 September 2019 petang.
Proses penangkapan residivis kasus penganiayaan dan narkoba ini berlangsung menegangkan. Pelaku sempat terlibat duel dengan Kapolsek Ponggok Iptu Soni Suhartanto, dan nyaris dihakimi warga saat dievakuasi ke Mapolsek. Pelaku akhirnya dihadiahi timah panas di kaki kirinya saat berusaha melawan petugas.
Sementara korban, Sai'in masih terbaring di ruang ICU RSD Mardi Waluyo Blitar pasca menjalani operasi. Korban mengalami luka parah di kepala, kedua kaki dan perutnya akibat aksi brutal putra sulungnya ini.