Jumat, 29 May 2020 09:00 UTC
JEMAAH MASJID. Salah satu dari tujuh jemaah masjid di Situbondo yang positif Covid-19 meninggal dunia, Jumat, 29 Mei 2020. Tampak Satgas Covid-19 Situbondo saat berada di kamar jenazah RSUD Abdoer Rahem. Foto: Satgas Covid-19 Situbondo
JATIMNET.COM, Situbondo – Satu lagi pasien terpapar Covid-19 di Situbondo meninggal dunia. Korban menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Elizabeth, Situbondo, Jumat, 29 Mei 2020, sekitar pukul 12. 00 WIB.
“Jasad korban sudah dibawa ke kamar forensik RSUD Abdoer Rahem dari RS Elizabeth untuk proses pemakaman,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Situbondo Abu Bakar Abdi.
Pasien yang meninggal itu berinisial A, 56 tahun, warga Desa Tenggir, Kecamatan Panji. Pasien masuk rumah sakit sejak 20 Mei 2020 dan saat itu masih dinyatakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Pasien A merupakan satu dari tujuh pasien yang baru ditetapkan positif terpapar Corona. Ketujuh pasien ini termasuk dalam klaster jemaah Masjid Baitur Rahman, Desa Olean, Kecamatan Situbondo. Mereka diduga tertular Covid-19 dari sesama jemaah salat di masjid setempat selama salat tarawih di bulan Ramadan.
BACA JUGA: Positif Covid-19 di Situbondo 20 Orang, Seorang Ibu Hamil Meninggal
“Pasien A sudah sembilan hari dirawat di rumah sakit dan hasil swabnya baru turun kemarin dinyatakan positif,” ujar Abu.
Sebelumnya, satu pasien yang sedang hamil tujuh bulan juga meninggal. Pasien berinisial S, 28 tahun, juga masuk klaster yang sama dan berasal dari desa yang sama dengan pasien A yaitu di Desa Tenggir. Dengan demikian, sudah ada dua pasien Covid-19 di Situbondo yang meninggal dunia.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Situbondo, dari 20 pasien terkonfirmasi positif Corona, pasien klaster jemaah Masjid Baitur Rahman, Desa Olean, menjadi penyumbang pasien terbanyak. Tujuh dari delapan orang yang baru dinyatakan positif Corona masuk klaster jemaah masjid tersebut.
BACA JUGA: Data Penerima BST Dampak Covid Tak Valid, Warga Meninggal Jadi Penerima Bantuan
Jumlah pasien positif kemungkinan masih bisa bertambah, mengingat masih ada 40 orang lainnya yang hasil rapid testnya reaktif dan masih menunggu hasil swab. Dari jumlah tersebut, ada empat karyawan RSUD Abdoer Rahem juga dinyatakan reaktif.
Salah satu karyawan RSUD setempat yang reaktif merupakan istri dari jemaah masjid Baitur Rahman, Desa Olean, dan diduga menularkan ke rekan kerjanya di rumah sakit.
“Kami bersama tim medis masih terus melakukan tracing (pelacakan) kontak erat dengan pasien positif, PDP, maupun ODP. Mereka yang reaktif kita minta isolasi mandiri sambil menunggu hasil swab,” kata Abu.