Jumat, 30 August 2019 00:31 UTC
PANJAT TEBING: Cabor panjat tebing belum diketahui nasibnya di PON XX/2020 di Papua. Foto: Dok.
JATIMNET.COM, Jakarta - Cabang olahraga (Cabor) PON 2020 rencananya akan mempertandingkan 47 cabor berkurang menjadi 37 cabor. Keterbatasan waktu persiapan jadi dasar pengambilan keputusan tersebut.
"Dari arahan Presiden Jokowi kita tahu cabor yang akan dipertandingkan maksimal 37 dari semula 47," terang Sesmenpora, Gatot S. Dewa Broto di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis 29 Agustus 2019.
"Kemarin kami sudah mengkristal (cabor mana yang akan dipertandingkan) kepada cabor terkait. Tapi saya belum bisa menyebutkan cabor-cabornya apa saja," sambungnya.
Dilansir Suara.com Kamis 29 Agustus 2019, Gatot menjelaskan bila pihak Kemenpora, KONI dan PON 2020 Papua memiliki pertimbangan tersendiri dalam memilih cabor-cabor yang akan dipertandingkan pada 20 Oktober hingga 2 November 2020 nanti.
BACA JUGA: Belum Tegas Jumlah Cabor dalam PON 2020
"Kami buat matriks. Lajur pertama itu nomor, yang kedua cabor yang ada apa saja dari 47 itu. Lalu ada lajur cabor berbasis Olimpiade berjumlah 32," beber Gatot.
"Lajur tiga mana yang sudah Pra-PON. Berikutnya adalah ketersediaan venue. Apakah sudah ada? Lagi dibangun atau belum?"
"Yang berikutnya sudah bukan rahasia lagi soal PON, tuan rumah pasti punya keinginan dapat medali emas sebanyak-banyaknya. Di situ ada kolom terkait cabor unggulan Papua," sambungnya.
Lebih jauh, Gatot menyebut keputusan final terkait cabor mana saja yang resmi dipertandingkan masih belum bisa diumumkan.
BACA JUGA: Sosialisasi Batasan Usia PON XX Masih Teka-teki
Pasalnya, Plt Kadispora Papua, Alexander K.Y. Kapisa akan lebih dulu melaporkan hasil rapat tersebut kepada Gubernur Papua Lukas Enembe.
Keputusan gubernur Papua diharapkan sudah rampung paling lambat hari, Senin 2 September 2019.
Setelah itu, Kemenpora melalui Menpora, Imam Nahrawi akan melaporkan secara resmi keputusan pengurangan cabor PON 2020 Papua kepada Presiden Jokowi.
"Kita harapkan, hari ini beliau akan bertemu dengan Pak Gubernur (Lukas Enembe), paling lambat hari Senin, dan dilaporkan ke kami lagi. Kemudian nanti Menteri (Imam Nahrawi) akan secara resmi kirim ke Presiden," jelas Gatot.