Logo

Polres Mojokerto Selidiki Mayat Perempuan di Jalur Cangar Pacet

​​​​​​​Polisi Temukan Jilbab dan Masker Berlumuran Darah
Reporter:,Editor:

Rabu, 24 June 2020 14:20 UTC

Polres Mojokerto Selidiki Mayat Perempuan di Jalur Cangar Pacet

EVAKUASI MAYAT. Petugas gabungan kepolisian dan relawan mengevakuasi mayat perempuan di Taman Hutan Raya Raden Soerjo, Bukit Gajah Mungkur, Cangar, Pacet, Rabu petang, 24 Juni 2020. Foto: Karina Norhadini

JATIMNET.COM, Mojokerto – Polres Mojokerto masih menyelidiki mayat perempuan yang ditemukan dua pemuda pengendara jalan saat melintas di jalur Cangar perbatasan Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, dengan Kota Batu.  

Mayat perempuan tersebut terlihat secara tak sengaja saat dua pemuda pengendara melintas di jalan di tengah kawasan Taman Hutan Raya Raden Soerjo, Bukit Gajah Mungkur, Cangar, Pacet, Rabu, 24 Juni 2020.

"Tadi saya dinginkan mesin di sini, teman saya lihat ke bawah, dianya takut. Saya heran, kho kenapa takut, saya lihat ke atas enggak ada apa-apa. Ternyata di bawah ada mayat," kata Muhammad Putra Prayoga, 18 tahun, warga Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.

Keduanya melihat mayat di jalur Cangar tersebut sekitar pukul 15.00 WIB usai melakukan perjalanan dari Kota Batu menuju Mojokerto.

BACA JUGA: Warga Sidoarjo Ditemukan di Mojokerto Diduga Jadi Korban Pembunuhan

"Sudah terlihat (mayat) tergeletak, yang terlihat posisi kakinya duluan. Kepalanya kayak ada di bawah gitu, makanya perkiraaan saya bapak-bapak, ternyata katanya perempuan," ujarnya.

Karena kebingungan dan ketakutan Putra bersama rekannya, Romy Setiawan, 18 tahun, mencoba mendatangi sejumlah pengendara mobil yang berada di atas.

“Habis itu saya ke atas cerita sopir-sopir, sama sopir disuruh lapor polisi. Enggak berani saya turun, pas laporan juga takut salah paham," ucap Putra.

Keduanya sempat melihat, ada satu helm yang juga berada di dalam jurang tak jauh dari korban ditemukan. "Helm di bawah, tapi enggak tau itu helm korban apa bukan," katanya.

Sementara itu, pihak kepolisian dari Tim Identifikasi Polres Mojokerto langsung turun melakukan identifikasi sementara di TKP. Usai melakukan identifikasi, petugas membawa mayat korban menuju Rumah Sakit Umum Daerah Prof. dr. Soekandar, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

BACA JUGA: Jalur Pacet-Cangar Ditutup Imbas Badai Angin di Batu

Hasil sementara olah TKP, polisi menemukan jilbab dan masker berlumur darah tak jauh dari mayat perempuan yang belum diketahui identitasnya tersebut.

Kapolsek Pacet Iptu Toni Hermawan mengatakan saat ditemukan, mayat berjenis kelamin perempuan ini sudah tidak bernyawa.

Ciri-ciri pakaian yang digunakan berupa kaos hitam lengan panjang dan celana jins warna biru. Jilbab dan masker berlumuran darah ditemukan terlepas dari kepala dan wajahnya. Pada kepala korban ditemuka luka di pelipis sebelah kanan.

"Hanya terdapat darah yang berlumuran di jilbabnya, kayaknya karena bekas luka benturan di pelipis sebelah kanan. Untuk di badan belum ditemukan, kita periksa lagi di RSUD Mojosari," ucapnya.

Polisi juga mengamankan tali tampar sepanjang 1 meter, sarung berwarna biru bermotif yang disimpul ujungnya, dan kaos warna hitam bertuliskan "Dekade CB Terminal 2007 - 2017 Brotherhood Surabaya, Nerimo Ing Pandum Sing Penting Rukun".

"Perempuan itu memakai gelang dan gigi dibekhel warna hitam. Rambutnya sebahu, untuk BB (Barang Bukti) yang kita temukan di semak belukar langsung diamankan," kata Toni.

BACA JUGA: Pembunuhan Warga Sidoarjo Ditemukan di Mojokerto, Korban Pamit Kerja dan Diduga Kena Begal

Terkait apakah mayat perempuan merupakan korban pembunuhan, ia belum bisa menyimpulkan."Kita masih selidiki dulu," katanya. Perlu diketahui, jalur Cangar, Pacet, yang berbatasan dengan Kota Batu, sering dijadikan lokasi pembuangan mayat korban pembunuhan karena lokasinya yang sepi dan berada di tengah hutan. 

Petugas gabungan kepolisian dan relawan sempat mengalami kesulitan saat mengevakuasi mayat yang diperkirakan berumur 22 tahun tersebut dari dasar jurang sedalam 20 meter yang curam tersebut.

Mayat baru bisa dievakuasi sekitar pukul 18.00 WIB menggunakan tali tampar yang diikatkan pada pohon. Selanjutnya mayat korban dibawa ke RSUD Prof. dr Soekandar, Mojosari, untuk diidentifikasi.