Rabu, 30 October 2019 12:48 UTC
BEREBUT. Warga berbondong-bondong mangantre air bersih yang digelontorkan Satlantas Polres Blitar, Rabu 30 Oktober 2019. Foto: Yosibio.
JATIMNET.COM, Blitar – Satuan Lalu Lintas Polres Blitar menggelontorkan 12 tangki air bersih di dua kecamatan, yakni Binangun dan Wates. Pengiriman pasokan air bersih ini untuk meringankan beban warga di beberapa desa, karena krisis air bersih akibat kemarau panjang tahun ini.
Bantuan pertama ditujukan untuk warga Desa Sumberkembar, Kecamatan Binangun. Warga di desa tersebut mengalami krisis air bersih karena menyusutnya mata air dan mengeringnya sumur. Kemudian disusul ke Desa Ringinrejo, Kecamatan Wates yang berjarak sekitar tujuh kilometer dari lokasi pertama.
“Kami memiliki panggilan kepedulian sosial, dengan membagikan 12 tangki air bersih kepada warga yang membutuhkan,” terang Kapolres Blitar, AKBP Budi Hermanto, saat dijumpai di lokasi pembagian air bersih, Desa Ringinrejo, Kecamatan Wates Rabu 30 Oktober 2019.
Pantauan Jatimnet.com, bantuan ini disambut antusias warga. Beberapa di antaranya terlihat membawa berbagai wadah, mulai dari panci, ember hingga jeriken berukuran besar. Warga mengantre sejak pagi, demi mendapatkan bantuan air bersih gratis.
BACA JUGA: Dilanda Kekeringan, Warga Blitar Terpaksa Beli Air Bersih
“Jika tidak ada pembagian, kami harus membeli air bersih seharga Rp 40 ribu per tangki ukuran 1.000 liter," kata Tumini (58), warga Desa Sumber Kembar.
Dia menambahkan air bersih ini hanya untuk minum dan memasak. Adapun untuk mandi masih bisa mengandalkan air sungai, meski keruh. Menurutnya, air bersih 1.000 liter itu cukup untuk konsumsi selama lima hari.
Puncak musim kemarau tahun ini berdampak krisis air bersih di wilayah Kabupaten Blitar Selatan dan sekitarnya. Kondisi ini diperparah dengan cuaca panas yang mencapai suhu di atas 32 derajat celsius.
Di Desa Sumber Kembar, Kecamatan Binangun misalnya, sumber mata air warga yang menjadi tumpuan sekitar 280 jiwa mulai surut drastis. Bahkan sejak beberapa hari terakhir airnya keruh berwarna kecoklatan dan tidak layak konsumsi.
BACA JUGA: Oktober, 61 Waduk di Mojokerto Terancam Kering
“Ini satu-satunya sumber mata air yang jadi tumpuan warga, airnya mulai berkurang. Ada 47 pompa air yang bergantung pada mata air ini,” ungkap Paiman, juru kunci atau penjaga mata air sumber bulus, di Desa Sumberkembar.
Sebanyak 12 tangki air bersih dari polres Blitar ini akan didistribusikan dalam dua hari mendatang. Kehadiran air bersih sangat dinantikan warga di empat kecamatan seperti Wates, Binangun, Panggungrejo dan Wonotirto.
Sebab geografis keempat wilayah ini perbukitan tandus dan mengandalkan hujan sebagai sumber air. Sehingga pada musim kemarau panjang seperti saat ini, wilayah ini terlihat tandus.