Logo

Polisi Terkecoh, 7 Kilogram Tawas Disangka Sabu

Reporter:

Rabu, 13 March 2019 02:20 UTC

Polisi Terkecoh, 7 Kilogram Tawas Disangka Sabu

Ilustrasi Narkoba

JATIMNET.COM, Surabaya – Polres Parepare Sulawesi Selatan terkecoh ulah Bandar narkoba setempat yang menggunakan tawas sebagai umpan pengganti sabu. Hal itu terungkap dari hasil pemeriksaan laboratorium atas 7 kilogram kristal yang awalnya diduga sabu.

"Hasil pengujian barang bukti berbentuk kristal bening itu ternyata adalah tawas dan bukan sabu. Pengujian dilakukan di Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulsel," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani di Makassar, Rabu 13 Maret 2019.

Barang bukti itu berasal dari penangkapan terhadap dua warga yang membawa dua karung bawang merah dan minyak goreng.

Penangkapan itu dilakukan dari hasil pengembangan tangkapan sebelumnya, dimana Polres Nunukan menyita delapan kilogram sabu dan mengamankan dua orang pelaku.

BACA JUGA: Polda Jatim Tembak Mati Kurir Sabu-Sabu 5 Kilogram

Hasil interogasi terhadap kedua pelaku menunjukkan jika ada pesanan lain yang dikirim ke Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.

Berdasar informasi itu anggota Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Parepare pun melakukan penyelidikan hingga menangkap pembawa bawang merah di tepi jalan Desa Uluale, Kecamatan Watang Pulu.

"Karena ada informasi demikian sehingga dilakukan pengecekan. Anggota langsung bergerak cepat dan berdasarkan informannya, ada paketan yang tercampur dengan bahan pangan sedang bergerak," katanya.

Selain itu, sehari sebelumnya Senin 11 Maret 2019 Kasat Narkoba Polres Sidrap AKP Badollahi mengatakan pihaknya berhasil menggagalkan peredaran tujuh kilogram sabu dan mengamankan dua pelaku.

BACA JUGA: BNN dan Bea Cukai Gagalkan Peredaran 30 Kilogram Sabu-Sabu

"Dua yang ditangkap di Sidrap dan dua yang ditangkap di Nunukan. Sementara ini masih dalam penyelidikan bersama dengan Polres Nunukan," katanya.

Kombes Dicky melanjutkan pengiriman tujuh paketan tawas itu diduga adalah bagian dari upaya Bandar narkoba untuk mengalihkan perhatian aparat berkaitan dengan informasi pengiriman narkoba dalam jumlah besar hendak masuk ke Sulawesi Selatan.

"Kita sudah monitor dan memang ada rencana pengiriman, tapi mereka sangat cerdik dengan mengelabui anggota menggunakan tawas sebagai pengecoh. Mereka (bandar) sudah mulai ketakutan karena anggota sudah tahu pergerakan sabu dari Malaysia melalui Kalimantan Timur," ucap Kombes Pol Dicky Sondani. (Ant)