Logo

Polisi Pulangkan 49 Remaja yang Diamankan saat Hendak Demo di Mojokerto

Reporter:,Editor:

Senin, 01 September 2025 14:00 UTC

Polisi Pulangkan 49 Remaja yang Diamankan saat Hendak Demo di Mojokerto

Salah satu pemuda saat dipertemukan dengan orang tuanya di Polres Mojokerto Kota, Senin, 1 September 2025. Foto: Hasan

JATIMNET.COM, Mojokerto – Jajaran Polres Mojokerto Kota memulangkan 49 pemuda yang diamankan saat hendak mengikuti aksi demo di Kota Mojokerto, Senin malam, 1 September 2025.

Keseluruhan remaja dari berbagai daerah itu terlebih dahulu menjalani pendataan dan pembinaan agar tidak kembali mengikuti aksi yang dinilai berbahaya.

Kapolres Mojokerto Kota AKBP Herdiawan Arifianto saat menyerahkan puluhan pemuda mengatakan mereka diamankan saat petugas melakukan patroli.

"Adik-adik ini kami amankan di Polres, pada saat tadi melaksanakan cipkon skala besar. Jadi pada saat jam belajar mereka berkumpul di sejumlah lokasi," katanya.

Puluhan remaja yang sebagian masih berstatus pelajar maupun putus sekolah itu diamankan dari enam titik lokasi, antara lain Alun-alun Wiraraja, bawah Jembatan Gajahmada, Jogging Track (JT), Simpang Penarip, Suromulang, dan Hutan Kota Pulorejo sejak pukul 09.00 WIB.

BACA: Kericuhan di Enam Daerah di Jatim, 89 Orang Dipidana

Mereka diduga akan melakukan aksi unjuk rasa anarkis. Polisi menemukan bukti ajakan melalui pesan WhatsApp untuk ikut serta dalam aksi demo yang sejatinya telah dibatalkan.

"Lalu kami dalami, dan di dalam handphone mereka itu ada ajakan. Untuk mengikuti aksi demo, yang hari ini sebenarnya ditiadakan. Dan kami cek kembali isi chatnya mengarah pada ajakan yang provokatif," kata Herdiawan.

Ia menegaskan langkah tegas ini dilakukan agar rencana aksi yang berpotensi meresahkan tidak terwujud di wilayah hukum Polres Mojokerto Kota.

"Jadi mereka kami bawa ke sini (Mapolres) dengan harapan jangan sampai yang tertulis di HP mereka ini terwujud di Kota Mojokerto ini. Kami amankan 49. Ada dari Mojokerto, Sidoarjo, dan Jombang," katanya.

Sebelum dipulangkan, para pemuda tersebut juga mendapatkan pembinaan rohani. Polisi menghadirkan seorang ustaz untuk memberikan tausiah kebangsaan.

BACA: Museum Jadi Sasaran Penjarahan, Bupati Kediri Minta Artefak Dikembalikan

"Kami panggil orangtua dan sekolah masing-masing, tapi sebelumnya kami sudah panggil ustaz untuk memberikan tausiah kebangsaan ke mereka sebagai pencerahan. Harapannya jangan sampai mereka terjerumus ke ajakan yang negatif," ujar Herdiawan.

Dalam operasi cipta kondisi (cipkon) tersebut, polisi juga mengamankan 20 sepeda motor yang digunakan para pemuda. Kendaraan yang tidak dilengkapi dokumen resmi seperti STNK dan SIM langsung dikenakan tilang.

Herdiawan menambahkan kegiatan cipkon kali ini merupakan langkah antisipasi atas isu rencana aksi unjuk rasa yang berpotensi mengarah ke tindakan anarkis.

"Mari kita jaga bersama Mojokerto Raya ini agar tetap kondusif, aman, tertib. Sehingga kita bisa melaksanakan aktivitas dengan tenang, dan nyaman. Ini kota kita, kita jaga bersama," katanya.