Logo

Plafon dan Atap SD di Ponorogo Kondisinya Memprihatinkan

Reporter:,Editor:

Senin, 09 March 2020 10:59 UTC

Plafon dan Atap SD di Ponorogo Kondisinya Memprihatinkan

Kondisi plafon SDN 3 Pelem, Kecamatan Bungkal, Ponorogo mulai dilepas lantaran sudah lapuk dimakan usia. Foto: Gayuh Satria.

JATIMNET.COM, Ponorogo – SDN 3 Pelem Kecamatan Bungkal, Ponorogo kondisinya mengkhawatirkan. Beberapa kayu penahan genteng di kelas satu sampai empat, kondisinya mulai lapuk dimakan usia.

“Selain reng (kayu penahan genting) kondisi plafon banyak yang rusak dan menggantung,” kata Wakil Kepala Sekolah, Misroto, Senin 9 Maret 2020.

Dia menerangkan kondisi sekolah selama 20 tahun terakhir ini memang tidak ada perbaikan. Tidak adanya perbaikan itu dikarenakan tidak adanya anggaran dari pemerintah kabupaten untuk perbaikan.

Terlebih kondisi sekolah yang memiliki 76 siswa ini berada di pegunungan. Kondisi itu membuat bangunan sering diterpa angin kencang, ditambah cuaca yang relatif lembap, mempercepat lapuknya kayu.

BACA JUGA: Relokasi SDN 2 Tugurejo Ponorogo Gunakan Tanah Kas Desa

“Genting bagian pinggir sudah banyak yang jatuh diterpa angin,” terangnya.

Untuk itu pihak sekolah berinisiatif membongkar semua plafon yang ada, agar tidak menimpa siswa saat proses belajar-mengajar. Bahkan sekolah sampai saat belum memiliki ruang perpustakaan.

“Kami menjadikan satu dapur sekolah sekaligus ruang perpustakaan,” Misroto menambahkan.

Salah satu siswa SDN 3 Pelem, Istanindya Saputri mengaku takut meski plafon sudah dicopot. Menurutnya, ancaman genting menimpa siswa atau guru bisa saja terjadi apabila timbul angin kencang.

BACA JUGA: Pemkab Ponorogo Alokasikan Rp 12 M Renovasi 125 SDN

“Kadang merasa takut saat belajar, bila hujan disertai angin menerpa,” imbuhnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid SD Dinas Pendidikan Ponorogo, Imam Muslihin mengaku sudah mengecek kondisi SDN 3 Pelem. Menurutnya sekolah tersebut harus dilakukan perbaikan. Untuk itu pihaknya mengusulkan perbaikan melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2020.

“Juga kami usulkan di Dana Alokasi Khusus (DAK) 2021, juga dengan sekolah (SD) lainnya, karena SD dengan kondisi seperti itu cukup banyak di Ponorogo,” ungkap Imam.