Rabu, 06 May 2020 00:00 UTC
BERSAMA PEDAGANG. Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari akrab dipanggil Ning Ita memberikan kelonggaran jam malam bagi pedagang saat buka bersama.
JATIMNET.COM, Mojokerto - Pemkot Mojokerto berikan kelonggaran waktu jam malam dan berjualan pada jalur protokol yang terdapat banyaknya Pedagang Kreatif Lapangan (PKL) hingga pukul 21.00 WIB. Itu tentunya dengan dukungan kedisiplinan para pedagang dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19 para pedagang dan pembeli.
Sebelumnya Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, mengeluarkan SE Walikota Mojokerto, Nomor 4433/4026/417.309/2020 tertanggal 21 April 2020, yang menerapkan physical distancing dan pemberlakukan pembatasan dagang mulai pukul 19.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB.
"Kami sebagai gugus tugas Covid-19, termasuk daerah lain juga mempunyai upaya yang sama dalam melindungi warganya masing-masing agar tidak terpapar virus mematikan ini," kata Ika Puspitasari Wali Kota Mojokerto, sesaat sebelum buka bersama dengan perwakilan PKL yang terdampak jam malam, Selasa 5 Mei 2020.
BACA JUGA: Jadi Zona Merah Covid-19, Ini Pesan Ning Ita untuk Warganya
Dari pantauan Jatimnet.com, dalam agenda buka bersama di Rumdin Walkot Mojokerto dengan sejumlah perwakilan PKL, nampak juga hadir Kapolresta Mojokerto AKBP Bogiek Sugiyarto, Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto, Ketua Komisi III DPRD Kota Mojokerto, maupun TNI hadir mendampingi Wali Kota.
Saat berdialog bersama dengan penerapan physical distancing, Ning Ita menyadari, terkait kondisi PKL yang hanya mengandalkan pendapatan dari penghasilan harian. Seperti penjual jus, gorengan, dan berbagai macam makanan di ruas-ruas jalur protokol diantaranya Jalan Benteng Pancasila, Jalan Majapahit yang merupakan jujukan wisata makanan serta pusat perekonomian warga Kota Mojokerto.
"Kami sampaikan bahwa bisa memberikan PKL toleransi kelonggaran waktu dalam berjualan. Tetapi tentu syarat protokol kesehatan harus diterapkan dan ditaati semua pedagang," jelas Ning Ita sapaan akrab Wali Kota perempuan pertama Kota Mojokerto.
BACA JUGA: Bentuk Kemandirian Warga, Ning Ita Canangkan Kampung Mapan
Ning Ita meminta, agar para pedagang mengenakan masker, tidak menyediakan kursi maupun meja saat berdagang, dan tidak melayani pembeli yang enggan mengenakan masker.
"Kami masih sering menjumpai pelanggaran-pelanggaran protokol Kesehatan Covid-19 selama pandemi ini. Jadi kami kesulitan untuk mengawasi satu persatu pedagang, sebab keterbatasan petugas baik TNI, Polri, maupun Satpol PP," paparnya.
Pemimpin kota yang terkenal dengan kuliner onde-ondenya, meminta agar masyarakatnya, baik itu para pedagang maupun pembeli haruslah bersikap disiplin untuk mengalahkan virus yang sudah membuat Kota Mojokerto menjadi zona merah, usai salah satu tenaga medis yang bekerja di Surabaya asal Kota Mojokerto positif Covid - 19.
BACA JUGA: Cegah Covid-19, Pasar Tradisional di Kota Mojokerto Diberi Tandon Air
"Untuk itu, kedisiplinan sangat kami harapkan. Kita bisa menang atau malah kalah, kuncinya kedisiplinan, cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak. insyalloh kita menang, jumlah yang terpapar tidak akan bertambah signifikan. Tapi kalau tidak disiplin, senang melanggar kami kesulitan menertibkan," tandasnya.
Sementara itu, Ikhsan (45) salah satu perwakilan PKL baik Benpas maupun PKL di Mojopahit bersedia memenuhi protokol Kesehatan Covid -19 selama berdagang.
"Kami siap membantu pemerintah dalam pencegahan Covid-19. Hanya saja kami minta dimundurkan jam buka dagang dan jalan jangan ditutup. Alhamdulilah ini tadi sudah di iyakan sama ibu Wali Kota untuk mundur sampai pukul 21.00 WIB, dan kami sanggup mematuhi aturan pemerintah," jelasnya.
Ia dan ratusan pedagang lainnya, bahkan menyerahkan langsung surat pernyataan kesanggupan akan penerapan protokol kesehatan Covid -19 selama berdagang.
"Kami juga menyerahkan surat pernyataan dari teman-teman untuk disiplin dalam berdagang seperti makai masker, dan tidak melayani minum atau makan ditempat. Jika kami melanggar, siap untuk ditutup, ini wujud nyata kami mendukung pemerintah dalam menekan pemaparan virus Covid-19," pungkas Ikhsan salah satu penjual jus di Jalan Mojopahit.
