Logo

PJB Luncurkan RE-FORGE Sebagai Solusi Tata Kelola Pembangkit di Indonesia

Reporter:,Editor:

Senin, 15 June 2020 05:00 UTC

PJB Luncurkan RE-FORGE Sebagai Solusi Tata Kelola Pembangkit di Indonesia

Ilustrasi.

JATIMNET.COM, Surabaya - PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) memperkenalkan Reliable And Efficient Powerplant Management (RE-FORGE). Yaitu berupa konsep kustomisasi pengelolaan pembangkit untuk unit pembangkit dengan kapasitas yang relatif kecil (<50 MW) yang menjadi bagian dari Standardisasi Produk 2.0.

Sebagai awal, PLTU Tembilahan akan ditunjuk Pilot project dari RE-FORGE ini dengan menggunakan aplikasi Maximo, sebuah aplikasi Enterprise Asset Management yang telah dikostumisasi sesuai dengan BMS RE-FORGE.

Aplikasi Maximo sendiri sudah umum digunakan dalam Pembangkit Listrik namun kostumisasinya berbeda dengan RE-FORGE. PLTU Tembilahan akan menjadi unit yang pertama kali mengimplementasikan RE-FORGE dengan

“Implementasi RE-FORGE akan memberikan bantuan terhadap pembangkit-pembangkit berkapasitas kecil terutama dalam meningkatkan keandalannya,” ujar Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan PT PLN (Persero), WIluyo Kusdwiharto dalam siaran persnya, Senin 15 Juni 2020.

BACA JUGA: Tekan Angka Kecelakaan Kerja, PJB Gelar Lomba K3

Selanjutnya yang akan menyusul penggunaan konsep RE-FORGE adalah di PLTU Bangka, PLTU Belitung, PLTU Bolok, serta PLTU Ropa.

Dengan kehadiran konsep kustomisasi RE-FORGE diharapkan akan memberikan keunggulan bagi unit pembangkit PJB maupun pembangkit dari IPP lainnya.

Karena selain mengefisiensikan proses bisnis yang kompleks, RE-FORGE diklaim juga dapat mengoptimalkan kapabilitas SDM, dan menyederhanakan pola komunikasi antara PJB, PJB Services, dan unit pembangkit menjadi lebih sederhana.

Direktur Utama PT PJB, Iwan Agung Firstantara mengatakan, RE-FORGE tidak hanya menjadi jawaban terhadap tantangan yang ada namun juga menjadi salah satu cara dalam menyelaraskan program dengan Strategic Inisiative Grand Strategy PJB yang akan diangkat selama lima tahun kedepan.

BACA JUGA: Upaya PJB Unit Paiton Tekan Angka Kecelakaan Kerja

"Dimana salah satunya merujuk pada rencana implementasi digitalisasi monitoring dan evaluasi untuk semua pembangkit PJB (existing dan UBJOM) dan IPP," kata Iwan.

Sejauh ini, RE-FORGE mengambil konsep waralaba yang berkembang di Indonesia. Pemilik pembangkit tidak perlu direpotkan untuk mengurusi perancanaan, supervise enginering, sampai mengatur supply chain yang harus dilakukan. Karena hal-hal tersebut secara terpusat dan terkendali akan dilaksanakan oleh PJB.

Dengan begitu, konsep ini nanti diharapkan dapat berdampak kepada lebih fokusnya pemilik pembangkit pada pengoperasionalnya saja. Sehingga akan mengurangi jumlah SDM yang diperlukan dan akan berimbas kepada penghematan biaya jangka panjang.

RE-FORGE sendiri merupakan konsep kustomisasi yang dilakukan, agar model bisnis pengelolaan unit pembangkit menjadi lebih terpusat dan tidak ada redundansi proses. Tidak hanya pengelolaannya yang terpusat, namun analisa juga dilakukan secara terpusat oleh para expertise di bidang pembangkit sehingga analisa pun menjadi lebih akurat.