Jumat, 13 September 2019 07:34 UTC
Ilustrasi oleh Chepy Canggih
JATIMNET.COM, Surabaya – British Airways (BA) mengirimkan surel pada ribuan penumpang terkait pembatalan penerbangan pada 27 September 2019, mengikuti rencana mogok kerja yang dilakukan pilotnya akibat tak sepakat dengan gaji terbaru.
Juru bicara BA menyebutkan jika pembatalan penerbangan telah diputuskan, “untuk memberikan kemungkinan terbanyak bagi pelanggan”. Penumpang diberi pilihan pengembalian penuh atau untuk mengubah jadwal penerbangan.
“Kami memohon maaf jika tindakan Balpa (Asosiasi Pilot BA) akan berdampak pada ribuan rencana bepergian,” kata juru bicara perempuan itu. “Kami mendorong mereka untuk menghentikan mogok kerja dan kembali bernegosiasi,”.
Maskapai itu memperkirakan jika mogok kerja akan membawa kerugian hingga 40 juta poundsterling atau sekitar Rp 688 miliar per hari.
BACA JUGA: 15 Ribu Pegawai KLM Mogok Kerja di Bandara Sciphol
Balpa sendiri menyebut keputusan BA untuk membatalkan penerbangan adalah hal yang “tidak bertanggung jawab dan tidak bisa dipertimbangkan oleh konsumennya” dan menambahkan jika itu adalah strategi untuk menyelamatkan uang perusahaan.
Dengan memberikan penumpang pemberitahuan dua minggu sebelum hari keberangkatan, perusahaan terhindar dari membayar kompensasi.
Balpa mengatakan jika mereka telah merencanakan periode kedua mogok kerja untuk memberikan kesempatan bernegosiasi, namun BA tidak merespon proposal mereka.
BACA JUGA: British Airways Kembali Terbangi Kairo Setelah Sepekan Berhenti
Serikat pekerja itu mengaku telah memberikan BA “banyak kesempatan” untuk bekerja dengan mereka dan mencegah mogok.
Sebelumnya, BA mengaku telah menawarkan kenaikan gaji bagi pilot sebesar 11,5 persen selama tiga tahun, yang disebutkan mampu menggenjot pendapatan beberapa kapten menjadi 200 ribu poundsterling atau sekitar Rp 34 miliar.
Namun, Balpa mengatakan jika banyak anggotanya menerima jauh lebih sedikit, dengan gaji bagi pilot baru kurang dari 30 ribu poundsterling atau sekitar Rp 516 juta.
Sumber: Bbc.com
