Logo

Peternak Sapi Perah Terancam Gulung Tikar Jika Pemerintah Stop Produksi SKM

Reporter:

Rabu, 25 July 2018 06:30 UTC

Peternak Sapi Perah Terancam Gulung Tikar Jika Pemerintah Stop Produksi SKM

Peternak sapi perah lokal tengah membersihkan kandang sebelum memberi makan.

JATIMNET.COM – Opini susu kental manis (SKM) yang tidak memiliki kandungan susu memukul kalangan industri susu mulai dari hulu hingaa hilir. Salah satunya adalah peternak sapi perah dari Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) ini terancam gulung tikar. Jika pemerintah menghentikan produksi SKM di tingkat peternak sapi perah lokal.

Ketua Umum GKSI, Dedi Setiadi menegaskan, produsen SKM masih bergantung pada peternak sapi perah lokal. Bahkan setiap harinya pasokan susu dari peternak sapi perah lokal mencapai ratusan ton.

“Kami memiliki anggota sebanyak 120 ribu dan semuanya berkontribusi terhadap produsen SKM di dalam negeri yang rata-rata sudah mencapai 812.000 ton per tahun. Kami khawatir jika produksi SKM terganggu, otomatis peternak sapi perah lokal akan berhenti berproduksi,” terangnya, Rabu 25 Juli 2018.

Dampak lain yang dikhawatirkan adalah makin rendahnya konsumsi susu di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) konsumsi susu di Indonesia baru mencapai 12 liter per oreang per tahun. Sedangkan negara-negara di ASEAN rata-rata sudah mencapai 20 liter per orang per tahun.

“Sebetulnya kami (peternak sapi lokal) berupaya mengejar kebutuhan bahan baku susu segar untuk industri susu dalam negeri. Tentunya peternak sapi perah lokal sudah berkontribusi terhadap peningkatan konsumsi susu dalam negeri,” ungkap Ketua Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS), Aun Gunawan.

Dia menambahkan jika polemik yang beredar dalam beberapa pekan terakhir ini memberatkan industri hulu. Terlebih pendapatan peternak sapi perah turut terhambat apabila industri hilir mandek. Dampak terakhir banyak pihak yang akan memanfaatkan situasi ini dengan mengimpor produk maupun produk olahan susu.

Industri susu di dalam negeri saat ini telah menyerap investasi sebesarRp 5,4 triliun dengan tenaga kerja 6.652 orang. Adapun produksi SKM sendiri sudah ada sejak tahun 1870-an.

Di bagian lain, Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia (FFI) Andrew F. Saputro menegaskan bahwa pihaknya telah bekerjasama dengan peternak sapi perah lokal. Dimana setiap harinya menerima ratusan ton pasokan susu sapi perah lokal dari peternak sapi lokal.

“Itu sudah menjadi komitmen kami menjalin kemitraan dengan para peternak sapi perah lokal, terutama dari anggota GKSI. Komitmen kami mendukung peningkatan gizi maupun konsumsi susu di dalam negeri yang masih belum tercukupi,” terangnya dalam surat elektronik, Rabu 25 Juli 2018.