JATIMNET.COM, Sampang – Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Barokah Tamberu di Desa Tamberu Barat, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang kembali menjadi sorotan. Fasilitas penyedia makanan bergizi gratis (MBG) yang dikelola Yayasan Fatimah Maju Bersama itu ternyata belum mengantongi Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS).

Padahal, pemerintah pusat telah mewajibkan seluruh SPPG memiliki SLHS sebagai jaminan bahwa makanan yang dibagikan kepada siswa memenuhi standar kesehatan dan aman dikonsumsi.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan dan KB Sampang, Agus Mulyadi, membenarkan bahwa SPPG Barokah Tamberu masih beroperasi tanpa SLHS.

BACA: Wali Murid Keluhkan Menu MBG di Sokobanah Sampang, Kepala SPPG Bungkam

"Iya benar, SPPG Barokah Tamberu hingga saat ini belum memiliki SLHS," jelas Agus Mulyadi, Jumat 14 November 2025.

Ia menegaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan pengelola dapur untuk mempercepat proses penerbitan sertifikat tersebut.

"Kami sudah melakukan pelatihan, dan insyaallah minggu ini kami akan melaksanakan inspeksi kesehatan lingkungan (IKL)," ujarnya.

BACA:  Bupati Sampang Resmikan Dapur MBG Milik Yayasan Al Baghdady di Kedungdung

Agus memaparkan lima syarat yang wajib dipenuhi agar SPPG memperoleh SLHS. Persyaratan itu meliputi Nomor Induk Berusaha (NIB) dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha (KBLI), serta pelatihan higienis sanitasi bagi minimal 50 persen penjamah pangan di dapur.

Selain itu, SPPG juga harus melalui uji laboratorium terhadap air bersih, sampel makanan, dan usap alat saji. Semua hasil pemeriksaan harus memenuhi standar sebelum diunggah ke aplikasi pelayanan satu pintu atau Online Single Submission (OSS).

"Kami terus mendorong seluruh dapur SPPG yang sudah beroperasi agar segera melengkapi seluruh persyaratan penerbitan SLHS," tegas Agus.