JATIMNET.COM, Sampang - Bupati Sampang Slamet Junaidi meresmikan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) milik Yayasan Al Baghdady di Desa Moktesareh, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, Rabu, 1 Oktober 2025. 

Peresmian dapur MBG tersebut menegaskan komitmen Pemkab Sampang untuk mendukung program gizi nasional di Kota Bahari berjalan maksimal dan sesuai harapan. 

Di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang baru diresmikan itu, Bupati yang akrab disapa Aba Idi ini mengecek dan menanyakan langsung terkait kesiapan instalasi dan operasional SPPG Yayasan Al Baghdady secara menyeluruh. 

Yang ditanyakan mulai dari standar kebersihan, kualitas bahan baku yang digunakan, pengawasan ahli gizi, hingga pengelolaan limbah atau sampah yang dihasilkan. 

BACA: Polisi Selidiki Dugaan Keracunan MBG di Tuban, Sampel Makanan dan Muntahan Diperiksa

"Peresmian dapur MBG ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk ikut mendukung program nasional makan bergizi gratis ini benar-benar terwujud," katanya. 

Aba Idi menilai keberadaan SPPG di Kedungdung sangat vital untuk memastikan pemerataan gizi hingga ke pelosok. Bahkan juga membawa efek domino yang luar biasa bagi ekonomi lokal. 

Dampak yang dirasakan mulai dari penyerapan tenaga kerja baru sampai perputaran ekonomi dengan jumlah yang besar. Karena itu, pihaknya terus mendorong percepatan realisasi program MBG yang digagas Presiden Prabowo Subianto.

BACA: Ning Ita Sidak Distribusi dan Kualitas Menu MBG, Ingatkan Koordinasi Sekolah dan SPPG​​​​​​​

"Sejauh ini, sudah ada 36 dapur MBG yang sudah beroperasi, rata-rata penerima manfaat setiap dapur mencapai 3.000 lebih. Artinya, jika dihitung berdasarkan jumlah sasaran, maka mencapai hampir 100 ribu siswa," ujar politikus Partai Nasdem itu. 

Sementara itu, Kepala SPPG Yayasan Al Baghdady, Azizi Agam Hidayatulloh, menyampaikan bahwa dapur tersebut akan mulai beroperasi 6 Oktober 2025. 

"Dapur ini akan melayani sekitar 3.326 penerima manfaat, mulai dari siswa sekolah, TK, SD, SMP, dan SMA. Ada juga ibu hamil, balita serta ibu menyusui. Tersebar di lima desa, yakni Desa Moktesareh, Batoporo Timur, Rabasan, dan Rahayu," ujar Azizi.