Kamis, 22 June 2023 02:20 UTC
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari bersama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy
JATIMNET.COM, Mojokerto - Alun-alun Wiraraja yang menjadi ikon Kota Mojokerto sejak tahun 2022 lalu seketika menjadi lautan manusia. Yah, tepat pada Senin 20 Juni 2023 kota terkecil ketiga se-Indonesia ini merayakan hari jadinya ke 105 tahun.
Acara yang bertajuk Pesta Rakyat dengan tema Kuat, Hebat, dan Melesat untuk Kota Mojokerto lebih Sejahtera ini, kali pertama digelar Pemerintah Kota (Pemkot) bersama seluruh lapisan masyarakat di pendopo alun-alun Kota Mojokerto yang kini memiliki sentuhan arsitektur ke Majapahit-an.
Pesta rakyat ini, sebagai penggambaran wujud nyata saksi sejarah kegiatan perayaan Hari Jadi Kota Mojokerto ke 105 di Alun-alun yang sudah berdiri megah nan indah. Penuh dengan sentuhan filosofi melambangkan perjalanan hidup dinamis, bercita-cita kuat dengan tidak lepas dari religiusitas, spiritualitas, dan penggambaran keberagaman masyarakat.
Kesemarakan semakin bertambah dengan hadirnya sosok artis Farel Prayoga yang viral membawakan lagu 'ojo dibandingke' ciptaan Abah Lala di tengah masyarakat, sesaat sebelum penampilan tarian kolosal ratusan pelajar dan sajian tiga tumpeng raksasa turut menjadi daya tarik tersendiri. Utamanya kaum Emak-emak dan anak-anak.
Bahkan, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari bersama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy dan jajaran larut dalam alunan musik campursari yang pernah viral dibawakan dalam peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka itu.
Farel Prayogo yang hadir memeriahkan dan memberikan hiburan ke warga Kota Mojokerto saat di Alun-alun Wiraraja Kota Mojokerto
Ning Ita sapaan akrab Walikota dengan Spirit Of Majapahit ini mengaku bersyukur, bahwa pembangunan di kota onde-onde dari masa ke masa terus mengalami kemajuan. Berbagai capaian-capaian semenjak terbentuknya Kota Mojokerto hingga saat ini, cukup untuk menggambarkan dimensi perkembangan daerah.
"Alun-alun sudah memiliki wajah baru. Secara arsitektur, Alun-alun ini melekat akan kemajapahit-an, syarat akan nilai-nilai filosofis, melambangkan makna hidup yang dinamis, bercita-cita kuat, tidak lepas dari religiusitas, dan spiritualitas, serta menggambarkan keberagaman masyarakat di Kota Mojokerto," jelasnya.
Pemimpin perempuan pertama di Kota Mojokerto ini menjabarkan, bahwa berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mojokerto, dibawah kepemimpinannya telah melampuai target.
Dimana sembilan indikator pencapaian Kota Mojokerto seluruhnya telah terealisasi dan dapat dinikmati seluruh lapisan warganya.
“Indeks pembangunan manusia telah terealisasi sebesar 101,17 persen dari target, yaitu 79,32 persen. Indikator pertumbuhan ekonomi, sudah tercapai target 111,2 persen atau melampaui dari target yang ditetapkan yaitu 5,56 persen. Indeks ketentraman dan ketertiban telah melebihi target RPJMD sebesar 105,26 persen dan saat ini telah tercapai 105,82 persen. Pembangunan ini dihajatkan sebesar-besarnya untuk membawa kesejahteraan dan kemakmuran Kota Mojokerto,” terangnya.
Semenjak tahun 2019 hingga 2023, Kota Mojokerto telah memperoleh berbagai penghargaan. Penghargaan ini menjadi kado Hari Jadi Kota Mojokerto Ke-105.
“Sejak tahun 2019 hingga 2023 Kota Mojokerto berhasil meraih 101 penghargaan. Penghargaan ini diharap mampu menjadi capaian yang akan diukir di dalam sejarah pembangunan Kota Mojokerto,” ungkapnya.
Keberhasilan itu, lanjut Ning ita, merupakan wujud keuletan pemerintah dan masyarakat Kota Mojokerto dalam menjalin kebersamaan untuk membangun daerah.
"Dengan tata kelola pemerintahan yang baik yang didukung kondusivitas daerah turut memberikan kontribusi atas keberhasilan pembangunan yang kita capai saat ini," pungkasnya.
Reporter: Hasan
