Logo

Pertumbuhan Ekonomi Jatim Diprediksi 5,6 Persen

Reporter:,Editor:

Kamis, 29 November 2018 01:06 UTC

Pertumbuhan Ekonomi Jatim Diprediksi 5,6 Persen

Caption: Gubernur Jawa Timur Soekarwo beraama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah (kanan). Foto: Humas Pemprov Jatim for Jatimnet.com

JATIMNET.COM, Surabaya - Pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur diprediksi mencapai 5,6 persen. Capaian persentase tersebut ditargetkan tidak akan mengalami perubahan pada 2019.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah mengatakan, optimisme capaian pertumbuhan ekonomi tersebut dilihat dari daya saing perdagangan Jawa Timur semakin bagus dibanding daerah lain. Baik sektor konsumsi maupun ekspor dan impor masih dalam tataran baik.

“Kami berharap ada investasi (masuk),” ujar Difi seusai event pertemuan tahunan Bank Indonesia di Hotel Shangri La Surabaya, Rabu 28 November 2018. Capaian pertumbuhan ekonomi diatas 5 persen, menurut Difi, menandakan kondisi di Jawa Timur masih stabil.

Ditengah-tengah prediksi pertumbuhan ekonomi dunia yang masih melambat, tentunya angka tersebut terbilang baik. Artinya, guncangan rupiah beberapa waktu lalu tidak terlalu berdampak.

BACA JUGA: Pertumbuhan Ekonomi 5,17 Persen, Jokowi: Sangat Baik

“Rupiah kita sudah menguat dan stabil, sehingga menunjukkan guncangan rupiah kemarin itu sifatnya temporer. Ujung-ujungnya orang melihat fundamental ekonomi kita masih sangat baik,” ungkapnya.

Difi optimisme pertumbuhan ekonomi tahun depan pun sama dengan perolehan 2018. Infrastruktur yang sudah jadi, yakni dengan tersambungnya tol trans Jawa, dia optimis pertumbuhan ekonomi ada di rate 5,4-5,8 persen.

“Saya yakin polanya di 2019 membaik. Begitu nanti tol trans Jawa tersambung. Itu akan mengubah perilaku ekonomi dan tidak menutup kemungkinan muncul sentra ekonomi baru di perbatasan Jatim dan Jateng,” urainya.

Di tempat yang sama, Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, sektor ekspor-impor mengalami surplus. “Tahun lalu sektor ekspor dan impor mengalami surplus Rp 140 trillun. Tahun ini surplus Rp 200 trilliun,” kata gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut.

Gubernur kelahiran Madiun ini berharap kondisi konsumsi di Jawa Timur tetap stabil untuk mencapai target pertumbuhan tersebut. Itu bukan hal yang sulit dengan ditopang oleh akomodasi dan peningkatan investasi yang membaik.