Senin, 13 December 2021 09:00 UTC
Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) pusat Prof. Mohammad Nuh saat memberikan sambutan.
JATIMNET.COM, Surabaya - Sepanjang sejarah Kota Pahlawan, baru kali ini dibentuk Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kota Surabaya. Bahkan, para pengurus di Surabaya dilantik langsung oleh Ketua BWI pusat, Prof. Mohammad Nuh di Graha Sawunggaling, komplek Gedung Pemkot Surabaya, Senin 13 Desember 2021.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan bahwa pembentukan BWI Kota Surabaya itu sangat dibutuhkan. Sebab, ketika ada permasalahan soal wakaf seperti musala dan masjid itu bisa diselesaikan karena selama ini agak sulit diselesaikan, terutama soal perizinannya.
Selain itu, kegiatan yang bisa mengkolaborasikan muslim dan non muslim juga sangat sulit. “Kami yakin masyarakat akan sangat mendukung ini. Apalagi ciri khas Surabaya adalah gotong royong, sehingga berbagai bantuan atau wakaf dari warga bisa diwujudkan menjadi satu,” kata Eri, Senin 13 Desember 2021.
Sebenarnya banyak hal yang bisa dilakukan oleh BWI Surabaya ini. Apalagi, kalau pemanfaatannya untuk usaha, maka bisa dikembangkan untuk menyelesaikan kemiskinan dan mengentas kebodohan melalui beasiswa. Apalagi, wakaf ini juga bisa diberikan melalui uang, sehingga akan mempermudah.
Baca Juga: Bank Wakaf Mikro Sebagai Katalisator Ekonomi Produktif di Seputar Pesantren
“Kami sebagai pelayan masyarakat, Insyallah nanti saya akan keluar menemui pengusaha barangkali ada yang bisa diwakafkan, ini saya lakukan demi kepentingan rakyat saya. Surabaya itu terkenal dengan gotong royong, sehingga saya yakin ketika wakaf itu digunakan untuk menyelesaikan permasalahan di Surabaya, terutama kemiskinan dan kebodohan, maka pasti banyak yang ikut,” ia menegaskan.
Sementara itu, Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) pusat Prof. Mohammad Nuh mengatakan wakaf itu harus ada yang mengelola, tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Apalagi, kesadaran untuk berwakaf di tengah-tengah masyarakat sudah ada, meskipun selama ini masih banyak wakaf tanah.
“Padahal, wakaf itu tidak harus tanah, wakaf uang pun bisa. Makanya, di sinilah butuh BWI yang orientasinya untuk kepentingan publik,” kata Prof Mohammad Nuh.
Ada perbedaan antara zakat dan wakaf. Kalau zakat bisa langsung didistribusikan dan langsung habis, sehingga di tahun berikutnya harus cari lagi. Sedangkan kalau wakaf, tidak boleh langsung dibagikan, tapi harus dikumpulkan dan diputar, kemudian hasilnya baru bisa dimanfaatkan untuk kepentingan publik.
Baca Juga: Sumur Wakaf untuk Pesantren, Supaya Santri Tak Lagi Antre
“Jadi, aset wakaf itu menjadi dana abadi. Bahkan, pengelola wakaf pun tidak boleh mendapatkan sesuatu dari wakaf itu, yang boleh dibagi adalah hasil dari wakaf tersebut. Misalnya, kalau ada wakaf 100, harus diputar hingga hasilnya menjadi 110. Nah, hasil 10 itu bisa dimanfaatkan untuk kepentingan publik dan pengelolanya bisa ambil sebagian dari 10 itu,” ia menerangkan.
Oleh karena itu, BWI Surabaya ini diharapkan bisa melakukan sosialisasi karena masih banyak yang belum tahu tentang wakaf dengan menggunakan uang. Selanjutnya, ia meminta untuk memobilisir wakaf dari warga, apalagi penduduk Surabaya saat ini sudah mencapai 3,2 juta, sehingga kalau setiap Jumat ada dana wakaf seribu saja, maka totalnya akan sangat besar.
Sementara Ketua Pelaksana BWI Kota Surabaya Muhibbin Zuhri mengatakan ada dua hal penting yang akan segera dilakukan seusai dilantik menjadi pengurus BWI Surabaya. Pertama, pengamanan dan optimalisasi aset yang konvensional berupa tanah dan aset yang sudah eksisting, tapi belum memiliki legalitas hukum yang memenuhi.
Makanya, itu yang akan dioptimalkan sehingga pengelolaannya akan lebih berdaya guna dan bermanfaat bagi umat. “Kedua, ekspansi untuk mengembangkan wakaf tunai dalam rangka membangun dana abadi umat yang mana hasilnya untuk program-program kemaslahatan umat warga Kota Surabaya,” kata Muhibbin.
Untuk mencapai dua hal tersebut, maka pihaknya akan membangun sinergi antara BWI Surabaya, Pemkot Surabaya dan berbagai stakeholder lainnya untuk bersama-sama mewujudkan cita-cita tersebut. “Mudah-mudahan kita bisa menjalankan itu,” ia menekankan.